Bos Go-Jek Nadiem Makarim Memang Pengusaha Sukses, tapi Buat jadi Menteri?

Kamis, 11 Juli 2019 – 13:52 WIB
Nadiem Makarim. Foto: Bloomberg

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Karyono Wibowo menyadari nama CEO Go-Jek Nadiem Makarim belakangan ini disebut bakal menjabat menteri era Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua memimpin Indonesia. Mengacu survei Arus Survei Indonesia (ASI), sosok Nadiem patut dipertimbangkan menjadi calon menteri Jokowi.

Menurut Karyono, Nadiem memang sosok pengusaha muda (35 tahun) yang sukses. Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Harvard itu sukses membangun Go-Jek menjadi perusahaan yang diperhitungkan di Asia.

BACA JUGA: Menurut Mas Ari, Bu Risma dan Bupati Muda Ini Layak jadi Menteri

"Kalau Nadiem ini, dia memang pengusaha muda yang terbilang sukses," kata Karyono saat dihubungi, Kamis (11/7).

Namun, ucap dia, syarat menjadi menteri tidak hanya mengacu pada sisi keberhasilan di dunia usaha dalam usia muda. Seseorang harus teruji di organisasi sebelum ditunjuk menjadi menteri. Selain itu, soal yang mau menerima jadi menteri harus diterima partai politik pendukung Jokowi.

BACA JUGA: Masinton Pasaribu: Yang Pasti Ada di Dompet Bu Mega

BACA JUGA: AHY, Grace Natalie, Nadiem Makarim, dan Witjaksono Dinilai Pantas Jadi Menteri

"Ada aspek lain yakni akseptabilitas dan juga pengalaman berorganisasi dan memimpin instansi yang besar. Kemudian pengalaman di bidang politik juga. Itu juga harus dipertimbangkan," ucap dia.

BACA JUGA: Repdem Papua Barat: Ketua BK DPD RI Layak Jadi Menteri Jokowi

Syarat itu, kata Karyono, belum mampu dipenuhi oleh Nadiem. Karyono meragukan partai politik pendukung Jokowi mau menerima Nadiem sebagai menteri.

"Tingkat penerimaan Nadiem di politik bagaimana? Kan, banyak kepentingan juga di dalam. Pak Nadiem disebut nominator menteri, ya, itu oke. Namun, menunjuk menteri itu ada berbagai pertimbangan," ucap dia.

Karyono menuturkan, Nadiem belum pantas menjabat menteri di kabinet Jokowi mendatang. Sosok Nadiem baru pantas menjadi menteri setelah Pilpres 2024.

"Untuk ukuran menteri, nanti dulu lah. Bisa, kalau di 2024. Itu lebih matang dan lebih banyak investasi sosialnya. Kalau mau cari muda dan punya kapabilitas, kompetensi, itu banyak. Diambil dari kader politik juga ada yang muda dan berkompeten," pungkas dia. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Belum Bicara soal Calon Menteri dengan Jokowi, Ini Alasannya


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler