jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai perekrutan figur untuk Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2019-2024 telah mengabaikan suara perempuan.
Menurut Dedi, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Putri Kus Wisnu Wardhani menjadi Wantimpres bukan demi representasi gender, melainkan keterwakilan pengusaha.
BACA JUGA: Wantimpres Pembisik Presiden, Sayang Sekali jika Cuma untuk Balas Budi
"Dengan kondisi yang ada, sebenarnya (keanggotaan Wantimpres) lebih pada akomodasi pemenangan pilpres, jadi memang minim akomodasi kepentingan presiden sebagai kepala negara yang seharusnya mampu merepresentasikan kebutuhan negara," kata Dedi kepada jpnn.com, Minggu (15/12).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion itu mengaku tak melihat rekam jejak Putri dalam isu-isu tentang perempuan. Menurutnya, Putri memang dikenal karena kiprahnya sebagai pengusaha kosmetik.
BACA JUGA: Pengamat Anggap Wantimpres Jokowi Didominasi Kepentingan Parpol & Korporasi
Dedi mengaku tak melihat rekam jejak Putri dalam isu-isu tentang perempuan. "Ada satu perempuan di sana (Wantimpres), itu pun mewakili korporasi. Bukan perempuan yang mewakili persoalan bangsa secara umum," kata Dedi.(tan/jpnn)
Libur Nataru, Truk Dilarang Melintas :
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga