jpnn.com, JAKARTA - Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung upaya aparat penegak hukum dalam memberantas praktik mafia di dalam distribusi pupuk bersubsidi.
Hal itu disampaikan Immanuel Ebenezer, komisaris utama Mega Eltra, salah satu anak usaha PT Pupuk Indonesia.
BACA JUGA: Gerindra: Pemerintah Selalu Kalah dari Mafia Pupuk
Mantan aktivis yang akrab disapa Noel ini menyebut para mafia selama ini sangat merugikan petani.
"Pupuk Indonesia juga dirugikan. Padahal kami sudah memperingatkan keras agar tidak ada karyawan dan petinggi Pupuk Indonesia terlibat di kejahatan penggelapan pupuk ini," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (28/1).
BACA JUGA: Top! AKBP Dony Setiawan Cs Bongkar Mafia Pupuk Bersubsidi
Karena itu, lanjut Noel, seluruh bagian dari jaringan mafia pupuk bersubsidi, baik itu oknum distributor, kios, dan termasuk juga oknum petani itu sendiri ditindak tegas.
Noel juga mendesak para oknum seperti joki, pengepul ataupun pihak-pihak yang memperoleh pupuk bersubsidi secara illegal ditangkap.
BACA JUGA: TNI Bongkar Mafia Pupuk Kakap
"Pupuk Indonesia harus berani menindak tegas dan memecat jika ada distributornya yang terlibat praktik-praktik tidak baik ini Aparat hukum harus masuk menyelidiki. Jangan ragu untuk mengawasi kejahatan ini," beber ketua salah satu kelompok sukarelawan Jokowi ini.
Dirinya meminta pemerintah dan aparat penegak hukum untuk meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi di daerah-daerah, terutama pada saat pupuk sudah berada di level kios dan petani.
Pasalnya, kata Noel, di level tersebut pengawasan sangat kurang dan memang sulit dilakukan.
"Kalau distribusi saat masih dari pabrik ke gudang-gudang milik produsen pupuk relatif mudah diawasi karena sudah mempunyai sistem yang baik. Problem itu saat keluar dari gudang menuju petani," ucap Noel.
Noel pun mengusulkan agar ada digitalisasi dalam penyaluran pupuk. Dirinya meyakini Pupuk Indonesia memliki kemampuan untuk membuat sistem baru berbasis teknologi digital yang akan memudahkan pendataan dan penyaluran pupuk. (ant/dl/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adil