jpnn.com, AFFALTERBACH - Transisi teknologi berkembang begitu pesat, dari era mekanis ke teknologi digital. Ini mendorong perusahaan otomotif berbasis Wolfsburg, Jerman, yakni Volkswagen, harus berpikir cepat melakukan trasformasi untuk masa depan.
Seperti disampaikan CEO Volkswagen (VW) Herbert Diess, bahwa perusahaan otomotif hanya punya satu kesempatan untuk bertahan di industri, yakni berubah menjadi perusahaan digital.
BACA JUGA: Gara-Gara Ini, Volkswagen Didenda USD 31,6 Juta
"Waktu untuk produsen mobil konvensional sudah berakhir," kata Diess dalam sebuah pidato di hadapan eksekutif senior, dilansir Japan Times, Sabtu.
"Masa depan Volkswagen terletak pada perusahaan teknologi digital," kata Diess.
BACA JUGA: Volkswagen Optimistis Capai Target Produksi 1 Juta Mobil Listrik Lebih Awal
Ia menyinggung Tesla, merek mobil listrik Amerika Serikat yang disebut perusahaan teknologi -- bukan perusahaan otomotif -- karena persaingan yang dihadapi bukan sekadar adu desain dan mesin saja, melainkan kecanggihan fitur menuju mobilitas masa depan.
Di sisi lain, Diess memperingatkan bahwa pengembangan teknologi membutuhkan ongkos riset mahal, sementara kondisi pasar tidak menjamin apakah mobil berteknologi canggih akan laku di pasaran.
BACA JUGA: VW Kodok Jadul Manfaatkan Jantung Tesla
Oleh karena itu, Diess mengajak para eksekutif untuk menyatukan visi dan siap melakukan perubahan -- termasuk memotong biaya tertentu pada masa depan -- untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda di industri.
"Kami punya satu kesempatan untuk mengamankan masa depan kami. Mari kita gunakan," tambahnya.
VW merupakan grup otomotif raksasa yang menaungi 12 merek, antara lain VW itu sendiri, Porsche, Seat, Skoda dan Audi. Mereka menetapkan target penjualan 32 juta kendaraan listrik dan hybrid pada tahun 2029. (ant/mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha