jpnn.com, JAKARTA - Grup musik elektronik, Bottlesmoker meluncurkan album terbaru yang berjudul Puraka.
Album berisi 11 lagu tersebut punya arti sangat penting bagi duo asal Bandung yang Angkuy dan Nobie itu.
BACA JUGA: Bottlesmoker Gelar Namaste Tour 2023, Singgah ke 3 Negara
Musik dengan kemampuannya yang mendalam untuk berkomunikasi memiliki sejarah yang kaya dan luas sebagai medium ekspresi.
Musik juga sudah terbukti sebagai sarana efektif untuk menyampaikan pesan kepada audiens yang luas, bahkan memicu gerakan kuat untuk perubahan.
BACA JUGA: Bottlesmoker Bahas Ritual Halusinogen dalam Lagu Entheogen (Storm)
Begitu juga melalui album Puraka, Bottlesmoker ingin medium musik tetap menjadi karya yang bisa menyampaikan pesan.
Fokus Bottlesmoker terletak pada pesan-pesan yang telah membentuk masyarakat Indonesia, khususnya di dalam komunitas adat.
BACA JUGA: Unik, Bottlesmoker Gelar Konser Khusus untuk Tanaman
Secara tradisional, pesan-pesan ini yang terdiri dari harapan, kebijaksanaan, doa, dan lainnya, sering kali disampaikan melalui berbagai bentuk seni.
"Oleh karena itu, melalui album Puraka, kami berusaha untuk mengingat pesan-pesan dari leluhur kami dan disampaikan kembali kepada generasi muda," kata Angkuy Bottlesmoker, dalam keterangan resmi, baru-baru ini.
Bottlesmoker mengambil nama Puraka berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti 'Bernapas.
Di dunia saat ini, setiap orang mencari cara yang benar untuk bernapas. Ini mencakup tindakan harfiah bernapas dengan udara bersih maupun secara metaforis berarti perjuangan untuk memastikan kebutuhan dasar seperti ruang, uang, waktu, dan penghidupan supaya bisa ‘hidup’.
"Album ini menceritakan hubungan antara manusia dan lingkungan sekitarnya dalam upaya mereka untuk menemukan cara yang benar untuk bernapas, hidup," jelasnya.
Kerusakan hutan mengganggu proses bernapas yang benar, mendapatkan udara segar menjadi tantangan di daerah perkotaan, ruang hijau menyusut, dan degradasi lingkungan yang disebabkan oleh manusia memicu banyak bencana.
Selain itu, bertahan hidup, berjuang, dan menemukan tempat dalam sebuah negara yang selalu tidak stabil menuntut individu untuk menemukan cara unik mereka sendiri untuk bernapas.
Puraka berfungsi sebagai koleksi pengingat bagi manusia untuk terhubung kembali dengan alam, membangun hubungan yang harmonis, dan melestarikan serta melindungi lingkungan.
Komunitas adat di Indonesia sangat bergantung dan menghargai koneksi dengan alam sebagai bagian integral dari keberadaan mereka.
Akibatnya, harmonisasi antara manusia dan alam tetap sangat kuat dalam cara hidup primordial.
Melalui album Puraka, Bottlesmoker berharap bisa terus memelihara hubungan harmonis ini dan menginspirasi generasi muda untuk turut peduli terhadap lingkungan melalui upaya artistik yang menyelaraskan.
Puraka dari Bottlesmoker memiliki 11 lagu yang mengundang pendengar untuk ikut dalam perjalanan musik yang menjelajahi ikatan simbiotik antara manusia dan alam.
Album tersebut mencakup suara, melodi, dan irama yang beragam dari berbagai daerah adat di Indonesia, mencerminkan kompleksitas yang lembut antara lingkungan dan kehidupan.
Bottlesmoker, melalui gaya musiknya yang khas, menggabungkan elemen-elemen elektronik dengan instrumen tradisional Indonesia, menciptakan perpaduan menarik yang menyatukan kesenjangan antara modern dan tradisional.
Melalui Puraka, Bottlesmoker berusaha membangkitkan refleksi dan tindakan, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Dengan menghidupkan kembali kebijaksanaan leluhur, album ini berfungsi sebagai pengingat untuk kembali ke akar, membangun kembali hubungan yang harmonis dengan alam, dan mengambil peran menjaga lingkungan.
Album Puraka dari Bottlesmoker sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra