Bowo Disikat KPK, Sekjen Golkar: Dia Cuma Bagian Kecil

Senin, 01 April 2019 – 15:55 WIB
Lodewijk Paulus. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan kasus suap yang menjerat Bowo Sidik Pangarso merupakan urusan pribadi.

Purnawirawan TNI berpangkat letnan jenderal (letjen) itu mengatakan kasus yang menjerat anggota Komisi VI DPR itu tidak ada kaitannya dengan partai berlambang pohon beringin tersebut. “Itu urusan Bowo pribadi,” tegas Lodewijk di gedung parlemen, Jakarta, Senin (1/4).

BACA JUGA: KPK Kantongi Identitas Para Pemberi Uang ke Bowo, Siap – siap Saja

Menurut Lodewijk, Bowo hanya bagian kecil dari tujuh calon anggota legislatif yang ada di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah (Jateng) II.

Karena itu, meskipun Bowo tidak ada di lapangan, masih ada enam caleg lainnya yang terus bekerja untuk memaparkan masyarakat dan memenangkan pemungutan suara dengan sistem sainte lague murni. “Dia bagian kecil dari tujuh orang yang ada di situ. Biarkan dia menyelesaikan urusan pribadi,” ungkap Lodewijk.

BACA JUGA: Bawaslu Akan Patroli Antipolitik Uang di Masa Tenang

BACA JUGA: Kronologi KPK Bekuk Bowo Sidik Golkar dalam OTT Suap Distribusi Pupuk

Menurut Lodewijk, kasus Bowo itu sama sekali tidak memengaruhi elektabilitas Partai Golkar yang belakangan ini mengalami tren kenaikan. Dia menegaskan bahwa partai akan tetap terus menjaga tren kenaikan elektabilitas itu sampai pada hari H pencoblosan 17 April 2019.

BACA JUGA: Sinyal dari Ketua KPK soal Pelaku Serangan Fajar Bukan Hanya Bowo Golkar

“Jadi, apa yang dilakukan Bowo itu urusan pribadi beliau. Kami kami tetap menjaga tren elektabilitas yang naik, sampai pada 17 April nanti,” ungkap mantan Danjen Kopassus TNI AD itu.

Lebih jauh Lodewijk menegaskan bahwa pada dasarnya semua partai sudah sepakat untuk melakukan kampanye yang damai, bermartabat dan berintegritas. “Mari laksanakan pemilu yang baik,” katanya.

Seperti diketahui, KPK menetapkan Bowo sebagai tersangka suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti. Suap diduga diberikan agar Bowo membantu PT HTK memperoleh kerja sama pengangkutan pupuk milik PT Pupuk Indonesia Logistik.

KPK menyangka politikus Partai Golkar itu menarik imbalan US$ 2 untuk tiap metrik ton pupuk yang diangkut kapal milik PT HTK. Dalam jumpa pers di KPK pekan lalu, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyatakan ada dugaan uang suap yang diterima Bowo digunakan untuk melakukan serangan fajar Pemilu 2019. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Sebut Elektabilitas Jokowi Berantakan Usai OTT Bowo Golkar


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler