Boy Rafli Meyakini Langkah ini Dapat Menekan Aksi Terorisme

Minggu, 27 November 2022 – 21:42 WIB
Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar pada 'Aqaba Process-Southeast Asia High Level Tech Meeting Preventing Terrorist and Violent Extremist Exploitation of the Internet' yang digelar di Bali. Foto: BNPT.

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Boy Rafli Amar mengatakan sangat penting menguatkan kemitraan untuk meminimalisir aksi-aksi terorisme secara global.

Menurutnya, penguatan kemitraan perlu dibangun tidak hanya antarnegara, tetapi juga dengan berbagai organisasi internasional dan perusahaan teknologi.

BACA JUGA: BNPT dan DFATD Kanada Jalin Kerja sama Cegah Terorisme

Terutama untuk mengatasi eksploitasi internet oleh kelompok terorisme dan ekstremis kekerasan.

Pasalnya, kelompok teroris dan ekstremis selama ini memanfaatkan internet untuk melakukan propaganda, mencari pendanaan dan dalam merekrut anak-anak muda.

BACA JUGA: Komjen Boy Rafli: Selamat kepada Polri dan TNI yang Sukses Menjaga Keamanan KTT G20

"Kelompok teroris telah menyalahgunakan internet untuk melakukan propaganda, rekrutmen, perencanaan hingga pendanaan tindak pidana terorisme yang menargetkan anak muda, bahkan mendorong pelibatan perempuan untuk melakukan aksi teror," ujar Boy dalam keterangannya diterima Minggu (27/11).

Pandangan senada sebelumnya juga dikemukakan Boy pada Aqaba Process-Southeast Asia High Level Tech Meeting Preventing Terrorist and Violent Extremist Exploitation of the Internet yang digelar di Bali, 22-23 November 2022 lalu.

BACA JUGA: AMMI Puji Langkah BNPT Bangun Ketahanan Bangsa Lewat Penguatan Budaya

Dia menyampaikan pandangannya di hadapan 16 negara yang hadir dalam forum tingkat tinggi Asia Tenggara itu.

Selain dihadiri perwakilan negara-negara sahabat, pertemuan juga diikuti sejumlah perusahaan teknologi seperti Microsoft, Meta, Tik Tok, YouTube dan Google.

Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama Pemerintah Indonesia-Australia, didukung Kerajaan Yordania.

Pada akhir pertemuan ini pemerintah, organisasi internasional dan perusahaan teknologi sepakat memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme dan esktremisme kekerasan, khususnya antara negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Aqaba Process merupakan inisiatif yang dibuat oleh King Abdullah II dari Kerajaan Yordania pada tahun 2015.

Aqaba Process dibentuk untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama di bidang keamanan dan militer.

Selain itu, Aqaba Process juga merupakan wadah saling bertukar keahlian dan informasi di antara pemangku kepentingan tingkat global dan regional, untuk menanggulangi terorisme dan ekstremisme.

Caranya, dengan pendekatan holistik yang diyakini dapat menekan aksi-aksi terorisme. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNPT Apresiasi Peran Aktif Wali Kota Tasikmalaya Dalam Mencegah Penyebaran Terorisme


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler