jpnn.com - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyelamatkan tujuh wanita yang jadi korban pedagangan manusia ke Irak.
Tujuh wanita ini diamankan saat berada di tempat penampungan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (11/8) malam.
BACA JUGA: Pulang ke Indonesia, SU Langsung Diciduk Polisi, Terancam Hukuman Mati
Rencananya, tujuh orang ini berangkat ke Irak untuk dijadikan asisten rumah tangga tujuan pada hari ini, Kamis (12/8)
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan tujuh orang ini dari kota berbeda seperti Sukabumi, Indramayu, dan karawang, Jawa Barat.
BACA JUGA: BP2MI Jatim Akan Melakukan Vaksinasi Covid-19 kepada 2.890 Calon Pekerja Migran
"Mereka hampir diberangkatkan ke Irak, bayangkan mereka dikirim ke negara konflik," kata Benny di Jakarta Timur, Rabu (11/8) malam.
Benny menyebutkan sejak tahun 2016 pemerintah telah melarang seluruh perusahaan penyalur pekerja migran ke Timur Tengah lantaran tidak ingin para pekerja menjadi korban konflik antar negara.
BACA JUGA: Temui Bu Risma, Gubernur Sulbar Bahas Kepulangan Pekerja Migran Indonesia
Tak hanya di Cibubur, Benny juga mengungkapkan pihaknya telah mengamankan 19 para calon pekerja migran di lokasi yang berbeda.
"Kami secara bersaan juga mengamankan 19 orang di Tanjung Pinang, Batam, mereka juga calon pekerja Migran yang hampir jadi korban pedagangan manusia," jelasnya.
19 orang yang diamankan di Tanjung Pinang tersebut rencananya akan diberangkatkan ke Singapura, untuk menjadi sebagai asisten rumah tangga.
Benny mengungkapkan para korban diiming-imingi akan mendapat gaji uang yang besar oleh calo yang mengajaknya untuk bekerja di luar negeri.
Bahkan, calo ini juga memberikan uang saku kepada korban sebesar Rp 2 juta dan menanggung semua biaya selama di tempat penampungan hingga keberangkatan ke negara tujuan.
"Mereka ditampung di tempat yang tidak layak, kotor dan tidak layak," ucapnya.
Kini, para calon pekerja migran tersebut untuk sementara waktu ditampung di kantor BP2MI sebelum dipulangkan ke daerah asal.
Benny menegaskan tidak boleh ada lagi perbudakan modern yang dilakukan dan para pekerja migran harus dihormati serta diperlakukan dengan layak.
"Mereka (pekerja migran, red) adalah manusia yang harus kita hormati, tapi kemudian diperjual belikan oleh sindikat perdagangan orang," tutur Benny.(mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Temuan 101 Calon Pekerja Migran Indonesia, BLKLN Central Karya Semesta Siap-siap Saja
Redaktur : Friederich
Reporter : Kenny Kurnia Putra