BP2MI: Taiwan Akhirnya Setujui Kenaikan Gaji & Hilangkan Agency Fee PMI Sektor Domestik

Minggu, 10 Juli 2022 – 19:09 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani (tengah). Foto: Humas BP2MI

jpnn.com, JAKARTA - Taiwan akhirnya sepakat untuk menaikkan gaji, serta menghilangkan biaya service agency bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor domestik dari surat pernyataan biaya.

Taiwan sepakat untuk menaikkan gaji dari yang sebelumnya sebesar NTD 17.000, menjadi NTD 20.000 yang sejak 2015 tidak pernah naik.

BACA JUGA: Nyawa 3 Orang Melayang, Ayu Ting Ting Turut Dilaporkan

Selain itu, Taiwan juga menghilangkan agency fee sebesar NTD 60.000 atau 32 juta rupiah, yang dibebankan kepada para PMI sejak tahun 2003.

Kesepakatan itu bisa terjadi setelah proses negosiasi panjang yang dilakukan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

BACA JUGA: Pria Ini tak Kaget Nathalie Holscher Akhirnya Gugat Cerai Sule

“Jadi selisihnya per bulan menjadi mendapat penambahan NTD 3.000. Apabila dikonversi ke rupiah selama 3 tahun kontrak kerja PMI sektor domestik Taiwan, akhirnya pekerja kita bisa mendapat keuntungan sebesar 54 juta rupiah,” ujar Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, pada Kamis, (7/7).

Benny menyebut mulai 7 Juli 2022, penempatan PMI sektor domestik khusus ke Taiwan bisa dilakukan kembali.

BACA JUGA: Bolehkah Membagikan Daging Kurban kepada Keluarga Sendiri? Simak Hukumnya

Tanpa mengacu pada Peraturan BP2MI No.09 Tahun 2020, tentang Pembebasan Biaya Penempatan PMI.

Hal itu menurut Benny karena merujuk pada surat Direktorat Jenderal Bina Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Kementerian Ketenagakerjaan, tentang Kesepakatan Pasca Pertemuan Joint Task Force IETO (Indonesian Economic and Trade Officce to Taipei) dan TETO (Taiwan Economic and Trade Office), yang disampaikan kepada Kepala BP2MI tertanggal 5 Juli 2022.

“Kementerian Ketenagakerjaan pun setuju. Bahwa dengan adanya keputusan Taiwan yang akhirnya mau mengikuti apa yang selama ini dituntut oleh BP2MI atas dua hal tadi, akhirnya Kemnaker juga dalam suratnya tersebut, setuju agar khusus untuk Taiwan, Peraturan BP2MI No. 09 Tahun 2020 tentang Pembebasan Biaya Penempatan PMI, untuk sektor domestik tidak diberlakukan,” imbuhnya.

Dengan dibukanya kembali penempatan PMI sektor domestik ke Taiwan, artinya terdapat sekitar 15.419 Calon PMI yang bisa melakukan proses untuk selanjutnya ditempatkan ke Taiwan.

Namun, Benny menegaskan, tidak boleh ada lagi pembebanan biaya pungutan lain di luar, yang menjadi tanggung jawab PMI, yang biasanya menyebabkan terjadinya overcharging.

“Apabila di kemudian hari ditemukan ada P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) melakukan pelanggaran dengan melakukan pembebanan biaya, atau pungutan di luar yang menjadi beban PMI atau overcharging, maka BP2MI akan dengan tegas sesuai kewenangannya, akan merekomendasikan agar P3MI tersebut diberikan sanksi,” tegas Benny.

BP2MI juga tak akan segan merekomendasikan pencabutan izin P3MI, yang melakukan tindakan tersebut.

"Kemenangan ini bukan kemenangan BP2MI, bukan kemenangan Benny Rhamdani. Kemenangan ini adalah kemenangan merah putih, Indonesia, dan Pekerja Migran Indonesia,” serunya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituding Penyebab Nathalie Holscher Gugat Cerai Sule, Maia Estianty Sampai Telepon


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler