BPBD Aceh Ungsikan 198 Warga Korban Kebakaran Sumut Minyak

Jumat, 27 April 2018 – 06:00 WIB
Lokasi sumur minyak di Aceh Timur yang meledak dan terbakar. Foto: dok. Istimewa

jpnn.com, BANDA ACEH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh mengungsikan sedikitnya 198 jiwa atau 55 kepala keluarga (KK) setelah kebakaran sumur minyak ilegal di Pasir Putih, Ranto Peureulak, Aceh Timur.

BPBA memperkirakan pengungsian berlangsung hingga sepekan. Pasalnya, pihak Pertamina sedang melakukan survei dan polisi sedang melakukan penyelidikan.

BACA JUGA: Kapolda Pastikan Usut Kebakaran Sumur Minyak di Aceh Timur

"Di lokasi juga masih di pasang police line," kata Kepala BPBA Teuku Ahmad Dadek, Kamis (26/4).

Puluhan pengungsi turut dibantu petugas Dinas Sosial (Dinsos) Aceh. Mereka terjun ke lokasi bersama beberapa personel instansi terkait.

BACA JUGA: Berita Terkini Kebakaran Sumur Minyak di Aceh Timur

Katanya, bantuan telah diserahkan ke Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD). Penyaluran ke para pengungsi diserahkan pada pemerintah setempat.

Semburan air berasal dari sumur minyak tersebut, berdasarkan informasi dari Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Aceh, masih sangat berbahaya karena masih terlihat adanya tekanan reservoir yang tinggi.

BACA JUGA: Korban Jiwa di Kebakaran Sumur Minyak Capai 21 Orang

Semburan air tersubut diperkirakan masih mengandung gas dan diharapkan kandungan hidrocarbon di bawah ambang batas flammability limit.

Penanganan sumur ilegal ini, tambah Dadek, akan segera ditangani, berdasarkan masukan dari tim teknis lapangan, upaya pencegahan harus dilakukan dengan membuat zone berlapis sesuai dengan risiko.

"Akan merancang barikade dengan merancang dinding tahan bakar atau burn wall dengan ketinggian 1 meter radius 50 meter dari titik api," sebutnya, mengutip keterangan pakar dari Medco.

Sumur minyak saat ini dalam kondisi natural flow dengan kondisi artesis (masih ada tekanan air ke permukaan), maka alternatif yang akan dilakukan menyiapkan parit.

Fungsinya mengalirkan aliran minyak ke titik yang lebih aman, dengan tetap berlansung dalam pengawasan menggunakan alat mendetektor potensi gas.

"Kendala dialami, sumur itu tidak memiliki casing, sehingga tidak bisa memasang alat pencegah semburan liar," jelasnya lagi.

Jika volume gas mulai tenang atau stabil dengan sesuai tekanan atmosfir, maka langkah selanjutnya akan memasang pipa tubing standar di bagian atas.

Sehingga bisa menyuntikkan lumpur berat untuk memastikan kondisi steril pada bagian dalam lubang. "Jika telah demikian, jika ingin dicor semen lebih bagus," jelasnya. (mag-75/den/mai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumur Minyak yang Meledak itu Diduga Ilegal


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler