BPBD Kalbar Terus Memonitor Banjir dan Longsor di Kapuas Hulu, Masyarakat Diminta tetap Tenang

Minggu, 09 Juli 2023 – 14:15 WIB
Kondisi banjir di Kabupaten Kapuas Hulu. ANTARA/HO-BPBD Kalbar

jpnn.com - PONTIANAK - Banjir dan longsor melanda sejumlah desa di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (8/7).

Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar Daniel menjelaskan banjir di Kapuas Hulu terjadi di tiga desa, yakni Desa Labian, Desa Sungai Ajung, dan Desa Setulang, Kecamatan Batang Lupar, Kapuas Hulu, dengan tinggi muka air sekitar 80 cm -120 cm.

BACA JUGA: Selain Banjir, Longsor juga Terjadi di Pangandaran

Sementara, kejadian tanah longsor pada simpang Sungai Luar, Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, di ruas jalan nasional Tanjung Kerja, Badau. Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Sabtu 8 Juli 2023 pukul 02.00 WIB.

Dia menuturkan BPBD Provinsi Kalbar terus memantau dan berkoordinasi terkait kondisi bencana banjir serta longsor di Kabupaten Kapuas Hulu tersebut.

BACA JUGA: Longsor di Lumajang, 3 Warga Meninggal Dunia

"BPBD Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kapuas Hulu agar tetap memonitor perkembangan banjir ini untuk memastikan kondisinya terutama dampak kepada warga dapat terkendali," ujar Daniel di Pontianak, Minggu (9/7).

Jarak dari ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, yakni Putussibau, ke lokasi sekitar 70 km.

BACA JUGA: 3 Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Lumajang

Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi pada Jumat 7 Juli 2023 dari pukul 15.00 WIB sampai Sabtu 8 Juli 2023 pukul 08.20 WIB, sehingga menyebabkan debit air menjadi besar dan berdampak dengan lokasi kejadian.

"Setelah terjadi banjir, perangkat kecamatan dan desa pada Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, menuju lokasi sekitar pukul 08.10 WIB dengan waktu tempuh 15 menit perjalanan. Keadaan permukaan air sudah mengalami penurunan," ucap dia.

Sejauh ini, dari laporan di lapangan tidak ada dampak berupa korban jiwa.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.

"Jika banjir sudah masuk ke rumah, pemerintah desa kami dorong untuk berkoordinasi dengan pihak PLN supaya memutus jaringan listrik agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kena setrum listrik," pungkas Daniel. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler