BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana

Jumat, 10 Januari 2025 – 00:00 WIB
Dokumen kejadian banjir di jalan protokol di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. (ANTARA/HO-Pemkab Sumenep)

jpnn.com, SUMENEP - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep mendirikan Posko Siaga Darurat Bencana di sebelah timur Taman Potre Koneng sebagai upaya mempercepat penanganan dan menekan risiko bencana.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Sumenep Ach Laily Maulidy mengatakan selain untuk mempercepat proses penanganan apabila terjadi bencana, juga sebagai pusat koordinasi lintas kecamatan di daratan dan kepulauan.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat: Tingkatkan Deteksi Dini & Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Bencana

"Jadi, posko kesiapsiagaan bencana ini memang kami siapkan untuk mempermudah masyarakat yang mengetahui kejadian bencana, untuk segera melaporkan dan mendapatkan tindak lanjut oleh petugas yang disiagakan di posko tersebut," katanya.

Dia menjelaskan Kabupaten Sumenep termasuk salah satu kabupaten yang ada di Pulau Madura yang masuk daerah rawan bencana.

BACA JUGA: Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru

Jenis bencana alam yang sering terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini adalah banjir, angin kencang, dan angin puting beliung.

Selain itu, Sumenep juga dikenal sebagai kabupaten yang rawan terjadi kecelakaan laut, karena memiliki banyak pulau.

BACA JUGA: 3 Orang Tewas dalam Bencana Longsor di Tarakan

"Bencana tentu tidak kita inginkan, tetapi persiapan untuk menekan risiko jika terjadi bencana harus kita lakukan, salah satunya dengan mendirikan posko siaga ini," katanya.

Maulidy menuturkan, berdasarkan pemberitahuan yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Pulau Madura, Jawa Timur.

"Jenisnya berupa hujan deras disertai angin kencang, dan hujan deras disertai petir," kata Maulidy.

Semua pelayanan pengaduan di Kabupaten Sumenep sudah terintegrasi dengan Call Center 112, sehingga setiap laporan masuk dari manapun langsung ditindaklanjuti dan dilakukan koordinasi dengan pihak terkait.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Pemkab Sumenep, jumlah bangunan rusak akibat bencana alam banjir hingga 9 Januari 2025 sebanyak 7 unit.

"Bencana ini terjadi akibat jebolnya tanggul Kali Patrian dan meluapnya air sungai yang berdampak terhadap tujuh rumah warga dan lahan pertanian tergenang air di Kecamatan Kota Sumenep beberapa waktu lalu," katanya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler