jpnn.com, BANGKA BELITUNG - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung mendeklarasikan pembentukan Jejaring Panca Mandala (JPM), Kamis (16/3).
JPM merupakan bagian dari ikhtiar BPIP melibatkan pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam pembinaan ideologi Pancasila secara sinergis, efektif, efisien, dan berdampak luas.
BACA JUGA: BPIP Susun Dokumen Ekonomi Pancasila, Ini Tujuannya
Acara deklarasi pembentukan Jejaring Panca Mandala di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Foto: Dokumentasi Humas BPIP
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi menjelaskan pengertian kalimat Panca Mandala dalam JPM.
BACA JUGA: Kepala BPIP Berharap Bahan Mata Ajar Pancasila Secepatnya Masuk Perguruan Tinggi
"Panca melambangkan kelima sila. Mandala adalah konsep geometris yang ada dalam berbagai tradisi spiritual dunia yang mrepresentasikan kosmos secara simbolik, sebagai simbol yang menyiratkan makna keutuhan," kata Prof Yudian Wahyudi saat menyampaikan arahan.
BACA JUGA: Gelar Renstra 2024, Kepada BPIP Yudian Berharap Begini, Simak
Dalam kesempatan itu, juga berlangsung penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BPIP, Pemprov bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Prof Yudian juga sempat mengulas makna 'Negeri Serumpun Sebalai' sebagai julukan maupun semboyan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menurutnya, makna 'Negeri Serumpun Sebalai' sesuai dengan daerahnya yang memiliki nilai-nilai luhur, yaitu penegakan demokrasi melalui musyawarah dan mufakat serta memiliki kekayaan alam dan pluralisme.
"Masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan aset keluarga besar komunitas (serumpun) yang memiliki perjuangan yang sama untuk menciptakan kesejahteraan, kemakmuran, keadilan dan perdamaian," terangnya.
Tidak hanya itu, lanjut Prof Yudian, ideologi Pancasila yang merupakan aset berharga untuk mencapai cita-cita bangsa yang bersatu berdaulat, adil dan makmur untuk Indonesia maju harus menjadi dasar.
Prof Yudian juga mengakui kondisi kenegaraan yang masih memiliki persoalan dan ancaman kompleks, khususnya terkait ideologi Pancasila.
"Tantangan kita masih banyak terutama pemahaman yang salah tentang Pancasila, masih tingginya kesenjangan sosial masih kurangnya pelembagaan Pancasila maupun kurangnya keteladanan di tengah masyarakat," bebernya.
Tidak hanya itu, Prof Yudian juga mengajak kepada seluruh JPM untuk bergotong royong dan berkolaborasi dalam mewujudkan program-program, seperti memberikan pelatihan UMKM untuk mewujudkan ekonomi Pancasila.
"Ayo kita dukung, silakan mengajukan program seperti pelatihan UMKM sebagai pemberdayaan masyarakat", ajak Prof Yudian.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Komunikasi, Sosialisasi dan Jaringan BPIP Ir Prakoso menambahkan terbentuknya JPM dengan lima kekuatan, meliputi pemerintah, dunia usaha, media, akademisi dan komunitas) untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya-upaya pembinaan ideologi Pancasila.
"Selain itu juga dalam meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan, baik di tingkat nasional maupun daerah," sebut Prakoso.
Untuk mengangkat kearifan lokal setiap JPM memiliki nama sesuai dengan slogan kabupaten/kotanya, seperti JPM Sepintu Sedulang untuk Kabupaten Bangka.
Kemudian JPM Sejiran Setason (Kabupaten Bangka Barat), JPM Bina Bersama (Kabupaten Bangka Tengah), JPM Simpur Belitong (Kabupaten Belitung), JPM Tikar Berehun (Kabupaten Belitung Timur), JPM Beribu Senyuman (Kota Pangkalpinang).
"Kami mengharapkan pemerintah daerah dapat memberikan pembinaan kepada jejaring ini sehingga yang dilakukan nantinya dapat sinergis dengan yang dilakukan oleh pemerintah," harapnya.
Staf Ahli Bidang Hukum, Pemeringahan dan Politik Pemprov Bangka Belitung Rofiko Mukmin menyampaikan apresiasi atas dideklarasikannya JPM, karena sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam pembumian nilai-nilai Pancasila.
"Masing-masing unsur memiliki peran penting dalam membumikan nilai-nilai Pancasila," kata Rofiko Mukmin.
Dia bahkan menyebut Pancasila sebagai pandangan hidup, maka semua yang dijalankan dalam berkehidupan masyarakat, bangsa dan bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Dalam praktiknya nilai-nilai Pancasila harus tetap bergotong royong berkolaborasi sesuai dengan fungsinya," ujarnya.
Rofiko juga meyakini dengan keberadaan JPM bisa mendorong kemajuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari berbagai sumber daya.
"Saya percaya dan yakin dengan keberadaan JPM akan membuka cakrawala sumber daya yang ada di Bangka Belitung," tegasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala, Direktur Hubungan Antarlembaga dan Kerja Sama BPIP Elfrida Herawati Siregar.
Selain itu juga hadir Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bangka Belitung Toni Ha Batubara, pejabat tinggi lainnya di lingkungan BPIP, Pemprov Bangka Belitung maupun pemkab/pemkot se-Bangka Belitung. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi