jpnn.com, BALI - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) turut prihatin dan duka cita yang mendalam atas terjadinya musibah gempa yang menguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11) siang.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo mengungkapkan rasa duka mendalam terhadap masyarakat Cianjur.
BACA JUGA: BPIP Susun Strategi Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Media Sosial
“Semoga korban diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarganya ditabahkan," ungkap Benny saat ditemui dalam acara Seminar Pancasila Series 5 di Bali.
Benny berharap solidaritas kemanusiaan dan kebersamaan yang selama ini menjadi bagian dari cara berpikir bisa menggerakan aksi bersama untuk sigap membantu korban-korban bencana.
BACA JUGA: Pengurus PKUB di 401 Desa/Kelurahan Se-Klaten Dikukuhkan, Ini Pesan Wakil Kepala BPIP
“Saya yakin peristiwa ini akan membawa kami bersama untuk terus menerus membantu saudara-saudara yang terdampak bencana. Semoga ini menjadi momentum untuk mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila," tutur Benny.
Benny juga mengajak masyarakat Cianjur untuk bersabar dalam menjalankan kehidupan sehari-hari pascabencana gempa bumi.
BACA JUGA: Cianjur Diguncang Gempa, Lesti Kejora: Mohon Pertolonganmu
“Kami yakin pemerintah akan segera bertindak dengan cepat dan para sukarelawan akan membatu meringankan beban pascabencana," ungkap Benny.
Sementara itu, Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Dr. Darmansjah Djumala mengungkapkan keprihatinannya terhadap masyarakat Cianjur dan berduka cita atas jatuhnya korban.
Djumala mengimbau masyarakat Cianjur agar tetap kuat dan tabah dalam mengatasi dampak dari musibah bencana gempa bumi.
“Masyarakat Indonesia akan terketuk hatinya ketika mendengar saudara-saudaranya yang tertimpa musibah. Banyak kelompok masyarakat dan komunitas-komunitas secara spontan berinisiatif mengumpulkan bantuan dengan segala bentuknya," ungkap Djumala.
Djumala menambahkan, inisiatif spontan masyarakat Indonesia dalam membantu sesama adalah manifestasi nilai-nilai Pancasila yang hidup dalam masyarakat.
“Rasa kemanusiaan itu ada dalam perikehidupan Bangsa Indonesia. Itulah Pancasila," ujar Djumala.
Dia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengedepankan rasa kemanusiaan dalam membantu para korban, baik secara moril maupun materil.
Rasa kemanusiaan yang mampu mengeratkan persaudaraan sesama anak bangsa.
“Tatkala rasa kemanusiaan itu muncul dalam kebersamaan dalam mengatasi musibah, itu artinya Pancasila hidup dalam perikehidupan Bangsa Indonesia sebagai living ideology. Itu bukti bahwa Pancasila sudah embedded, built-in dalam sanubari bangsa," jelas Djumala.
Bencana gempa bumi M 5.6SR di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11) telah menelan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Berdasarkan data call center BPBD Cianjur, jumlah korban meninggal dunia saat ini sebanyak 162 orang.
Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena terputusnya akses di sejumlah ruas jalan akibat longsor yang menyebabkan terhambatnya mobilisasi korban dan bantuan. (jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Cianjur: Pernyataan Terbaru Ridwan Kamil soal Jumlah Korban Meninggal
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian