jpnn.com, JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengecam aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, yang menewaskan anggota polisi meninggal, Rabu (7/12).
Dewan Pakar BPIP Dr. Darmansyah Djumala mengatakan apapun alasannya terorisme dalam bentuk bom bunuh diri tidak bisa djustifikasi.
BACA JUGA: Ada Seruan untuk Seluruh Anggota Polri, BPIP: Tunjukkan Polisi yang Memiliki Hati
"Tentu kami mengutuk keras tindakan biadab yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri" ujarnya saat diwawancara, Kamis, (8/12).
Dia menjelaskan tindakan bom bunuh diri tidak hanya menghilangkan nyawa manusia, tetapi juga menciderai nilai kemanusiaan.
BACA JUGA: Prof Yudian Wahyudi Jelaskan Tujuan BPIP Menggelar Anugerah Ikon Prestasi Pancasila
"Sebab, ini tidak saja menghilangkan nyawa manusia, tetapi merusak sendi kehidupan bangsa yang berada," ungkapnya.
Dia mengingatkan kepada masyarakat ancaman terorisme masih ada di sekitar meski serangkaian kebijakan sudah dilakukan, termasuk program deradikalisasi.
BACA JUGA: BPIP Gelar Penganugerahan Ikon Prestasi Pancasila 2022
"Masyarakat harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang mendorong terjadinya terorisme", tuturnya.
Dia menjelaskan terorisme merupakan produk akhir dari sikap intoleransi dan radikalisme.
Oleh karena itu, penanaman sikap toleran, moderat, dan menghargai keberagaman di setiap kalangan anak bangsa perlu terus dikembangkan.
"Sikap toleran, moderat dan menghargai keberagaman bisa berkembang jika nilai-nilai Pancasila benar-benar dihayati dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari" ujarnya.
Dirinya menegaskan dalam peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran bahwa, Pembinaan dan Aktualisasi nilai-nilai Pancasila semakin menemukan relevansi dan urgensinya.
Senada disampaikan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo.
Dia mengatakan bom bunuh diri dinilai sebagai kultur kematian, budaya kematian menyebabkan orang kehilangan akal sehat.
"Tindakan ini sangat tidak beradab dan melanggar hak asasi serta pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan", ucapnya.
Dia mengingatkan bahaya terorisme yang diyakini masih menyebar di sekitar lingkungan masyarakat.
"Saya rasa tindakan bunuh diri ini melukai wajah tuhan dan mengoyak kemanusiaan", paparnya.
Dia berharap ada upaya gotong royong dari masyarakat untuk melawan Ideologi terorisme dan radikalisme, sehingga tidak ada lagi tindakan tindakan yang tidak beradab itu.
"Maka seharusnya Ideologi terosrisme ini harus diperangi, diberantas, dan masyarakat harus membantu kepolisian untuk membasmi ideologi kematian itu," pungkasnya. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala BPIP: Asrama Mahasiswa Nusantara Bentuk Penghuninya Berkarakter Pancasila
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian