BPJS Ketenagakerjaan Masih Mengumpulkan Semua Rekening Pekerja Calon Penerima Subsidi

Rabu, 26 Agustus 2020 – 18:52 WIB
Para pekerja kantoran di Jakarta saat pulang kerja. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.co

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan hingga hari ini pihaknya sudah mengumpulkan 13,8 juta dari 15,7 juta nomor rekening calon penerima bantuan subsidi gaji bagi pekerja berpenghasilan di bawah Rp 5 juta.

Agus menjelaskan sebenarnya data 15,7 juta pekerja secara by name by addres yang menjadi target program sudah ada di BPJS Ketenagakerjaan.

BACA JUGA: Bansos Pekerja Bergaji di Bawah Rp 5 Juta, BPJS Ketenagakerjaan Kumpulkan Rekening Peserta

Namun, masih ada beberapa yang harus dicari nomor rekeningnya. “Kami all out untuk mendapatkan nomor rekning masing-masing pekerja, berkoordinasi dengan seluruh jajaran dan memanfaatkan fasilitas digital. Hingga hari ini kami sudah bisa mengumpulkan 13,8 juta nomor rekening,” kata Agus saat rapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (26/8).  

Agus menjelaskan dari 13,8 juta rekening itu harus dilakukan validasi secara berlapis. Menurut dia, lapis pertama adalah melakukan validasi kepada bank penerbit rekening.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KAMI Tandingan Versi Mahasiswa Muncul, Firli Bahuri Diminta Mundur

“Ini tersebar di 127 bank di Indonesia. Dari 15,7 juta nasabah sudah tervalidasi 13,8 juta,” ungkapnya.

Sisanya, kata Agus, sudah dikembalikan oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada pemberi kerja untuk dilakukan perbaikan.

BACA JUGA: Inilah Alur Pemberian Bantuan Subsidi Gaji Pekerja Berpenghasilan di Bawah Rp5 Juta

Menurut Agus, data yang sudah valid itu kemudian dilakukan lagi penyisiran untuk memastikan satu orang hanya memiliki satu rekening.  

Dia memastikan rekening bank harus sama dengan nama pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. “Setelah kami lakukan penyisiran, hasilnya 10,8 juta yang sudah valid (satu nama satu rekening),” jelasnya.

Agus mengatakan setelah valid, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan data itu secara bertahap kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Hal ini dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, dan memudahkan Kemenaker melakukan re-checking atau monitoring dan evaluasi untuk tahap berikutnya.

“Agar program ini benar-benar berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” katanya.

Pada 24 Agustus 2020 lalu, Agus sudah menyerahkan sekitar 2,5 juta data kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Dalam rapat yang sama, Ida mengatakan bahwa rencananya launching penyerahan bantuan itu akan dilakukan Presiden Joko Widodo pada Kamis 27 Agustus 2020. “Kami mempersiapkan adminstrasi untuk proses transfer bantuan tahap pertama,” ungkap Ida.

Seperti diketahui, pemerintah telah menganggarkan Rp 37.870.345.011.000 dengan target 15.725.232 pekerja. Para pekerja yang memenuhi persyaratan akan mendapatkan Rp 600 ribu per bulan dengan total Rp 2,4 juta selama empat bulan. Proses transfer dilakukan dua kali, masing-masing Rp 1,2 juta.

Adapun persyaratan penerima bantuan warga negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan nomor induk kependudukan (NIK), terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial aktif di BPJS Ketenagakerjaan. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler