BPJS Ketenagakerjaan Sukses Lakukan Transformasi Digital Lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Jumat, 30 Agustus 2024 – 20:37 WIB
Deputi Layanan Digital dan Customer Care Faizal Rachman mewakili Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan hadir dalam sebuah diskusi panel pada gelaran Indonesia 4.0 Conference & Expo 2024 pada Selasa (27/8). Foto: Dokumentasi Humas BPJS Ketenagakerjaan

jpnn.com, JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan sukses melakukan transformasi digital melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO).

Aplikasi yang dilaunching sejak 2021 itu berhasil memberikan kemudahan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) bagi peserta di manapun dan kapan saja.

BACA JUGA: Lewat Ajang Ini, BPJS Ketenagakerjaan Ajak Alumni SMAN 6 Jakarta Lindungi Pekerja

Hal ini disampaikan Deputi Layanan Digital dan Customer Care Faizal Rachman yang mewakili Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan dalam sebuah diskusi panel pada gelaran Indonesia 4.0 Conference & Expo 2024 (27/8).

Faizal menyampaikan sebelum adanya aplikasi JMO, proses klaim yang cukup panjang dan memakan waktu sehingga mengurangi kenyamanan peserta.

BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Raih Penghargaan atas Imbal Hasil Optimal di Ajang Best Insurance Award 2024

Melihat kondisi tersebut, BPJS Ketenagakerjaan mengambil langkah strategis dengan melakukan simplifikasi proses klaim melalui aplikasi JMO sehingga proses klaim menjadi lebih mudah dan jumlah peserta yang terlayani lebih banyak.

“Kita bisa bandingkan kondisi sebelum dan sesudah adanya otomasi. Proses klaim di kantor cabang yang tadinya enam langkah dan harus ke kantor cabang, menjadi empat langkah saja menggunakan JMO,” ungkap Faizal.

BACA JUGA: Pemkab Brebes Teken MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk Perlindungan Pekerja Informal

Tak hanya itu, lanjut Faizal, durasi waktu klaim mulai dari pengajuan hingga klaim cair dari yang rata-rata membutuhkan 5 hari menjadi hanya 15 menit menggunakan JMO.

Dia mengatakan dengan adanya JMO, peserta yang dulunya harus mengisi banyak formulir untuk proses klaim JHT dan membawa dokumen fisik ke kantor cabang, saat ini semuanya dapat dilakukan dalam bentuk digital.

Impact-nya tiga tahun terakhir kami tidak lagi merekrut karyawan, karena shifting ke digital," ungkap Faizal.

BPJS Ketenagakerjaan juga mengoptimalkan resource yang ada dengan menggabungkan beberapa fungsi.

"Dengan melakukan hal tersebut, beban personel juga terus menurun dari yang awalnya pada tahun 2019 sebesar 66 persen, saat ini turun menjadi 60 persen dan target kami di tahun 2026 akan turun sampai 55 persen. Hal ini membuktikan bahwa teknologi sudah mengambil alih proses klaim,” beber Faizal.

Data menunjukkan setiap tahun utilisasi penggunaan aplikasi JMO meningkat signifikan.

Pada awal launching di 2021, jumlah klaim JHT melalui JMO baru sebanyak 15,2 persen, dan saat ini sudah menyentuh angka 72 persen.

Dengan kata lain, hanya menyisakan kurang lebih 20 persen klaim yang diproses di kantor cabang.

Tampilan aplikasi JMO tidak hanya berisikan informasi mengenai 5 program, Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) tetapi juga menampilkan value added services, seperti informasi mengenai perumahan pekerja, dana siaga, streaming, e-wallet, belanja, promo dan investasi.

“Ke depan kami akan lakukan pengembangan-pengembangan lagi di mana penggunaan Artificial Intelligence (AI) sangat kami butuhkan untuk membantu proses verifikasi klaim sehingga akan lebih efisien. Penggunaan AI ini juga termasuk contact center kami yang menggunakan chat berbasis AI,” pungkas Faizal. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler