jpnn.com, BIREUEN - Manajemen Rumah Sakit Umum dr Fauziah Bireuen, Aceh, dilaporkan mengalami krisis parah akibat tunggakan BPJS sejak empat bulan terakhir.
Dana klaim pelayanan kesehatan Rp28 miliar, yang belum dibayar menyebabkan terganggunya operasional rumah sakit regional itu.
BACA JUGA: Kemelut Defisit BPJS Kesehatan Terus Berlanjut
Dirut BLU RSU dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar MARS kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) mengatakan, pihak BPJS sejak Mei-Agustus belum mencairkan klaim dana pelayanan kesehatan.
Ia menyebutkan, dampaknya operasional rumah sakit terganggu, gara-gara krisis keuangan.
BACA JUGA: Kornas MP BPJS Nilai Pemerintahan Jokowi Gagal Urus JKN
Mukhtar menyebut, BPJS membayar Rp7 miliar lebih per bulan. Namun, karena sudah empat bulan klaim mereka tak dicairkan, maka Rp28 miliar anggaran operasional rumah sakit mengendap di BPJS.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak BPJS, tapi mereka juga tidak tahu karena dari Jakarta masalahnya," jelas Mukhtar.
BACA JUGA: Tagihan RS ke BPJS Kesehatan Bakal Lancar
Ironisnya, akibat kondisi krisis keuangan ini manajemen RSU dr Fauziah sering tidak bisa menyediakan obat-obatan dan BHP, untuk kebutuhan pasien. Bahkan banyak obat yang terpaksa tidak diberikan kepada pasien.
Mukhtar menandaskan, karena status BLU maka tidak mendapatkan bantuan pemerintahan. Khususnya, dalam mengatasi kondisi ini. Ia juga menyebutkan semua persoalan sudah diketahui legislatif. (bah/mai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Depan BPKP Keluarkan Audit Keuangan BPJS Kesehatan
Redaktur & Reporter : Soetomo