jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memperkuat penanganan Covid-19 dengan memberikan dana bantuan sebesar Rp5 miliar.
Rinciannya, Rp3 miliar disalurkan untuk Rumah Sakit Haji Jakarta dan Rp2 miliar untuk Rumah Sakit Syarif Hidayatullah.
BACA JUGA: BPKH Dorong Milenial Berhaji Lewat Kompetisi Video
Dana bantuan tersebut diberikan oleh Anggito Abimanyu, Kepala BPKH, pada Minggu (22/03), di Asrama Haji Pondok Gede di depan Menteri Agama, Fachrul Razi; Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Amani Lubis; serta direktur RS Syarif Hidayatullah UIN; direktur RS Haji Jakarta; dan BAZNAZ.
“Dana itu diambil dari dana kemaslahatan hasil pengelolaan dana abadi umat,” terang Abimanyu.
BACA JUGA: BPKH Rencana Investasi Hotel di Arab
Dana sebanyak Rp5 miliar tersebut nantinya akan dialokasikan untuk membeli masker, hazmat, dan sejumlah alat pelindung diri atau alat pelindung diri (ADP) sesuai kebutuhan kedua RS tersebut.
Abimanyu menambahkan, saat ini penanganan Covid-19 menjadi prioritas semua orang. Terutama tim kesehatan, harus didukung semua kalangan.
BACA JUGA: Komisi VIII DPR Berharap BPKH Memiliki Hotel di Mekkah
“Semakin melonjaknya tingkat penyebaran Covid-19 mengakibatkan penuhnya rumah sakit rujukan dan menipisnya peralatan medis, APD dan fasilitas kesehatan yang tersedia. Untuk itu, rumah sakit dan tim kesehatan perlu kita bantu bersama-sama,” katanya.
Saat ini Rumah Sakit Haji Jakarta dan Rumah Sakit Syarif Hidayatullah sudah diperintahkan oleh Menteri Agama, Fachrul Razi, untuk bersiap menjadi tempat isolasi pasien positif Covid-19. Untuk itulah, segala persiapan terkait tim kesehatan menjadi penting.
“Sehingga ketika ada pasien di dua rumah sakit ini sudah siap menerima,” tutupnya.
Di samping itu, Badan Pengelola Keuangan Haji bersama Badan Amil Zakat Nasional, dan Kementrian Agama Republik Indonesia juga sepakat akan membentuk posko Covid 19 dan mengoptimalisasikan anggaran guna pencegahan penyebaran virus corona di Indonesia.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy