jpnn.com - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) meyakinkan masyarakat bahwa susu kental manis aman untuk dikonsumsi. Kabar yang mengatakan sebaliknya hanya isu yang tidak berdasar.
“Intinya masyarakat silakan mengonsumsi susu apapun,” ujar Ketua BPKN Ardiansyah Parman, saat dihubungi, Selasa (15/9).
BACA JUGA: Pakar: Susu Kental Manis Tak Menggangu Pertumbuhan Gizi Masyarakat
Ardiansyah mengatakan, kental manis maupun produk susu lain yang berada di masyarakat saat ini sudah melalui uji kesehatan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menurut dia, selama belum ada pernyataan dari BPOM bahwa suatu produk tidak layak dikonsumsi, maka masyarakat tidak perlu khawatir mengonsumsinya.
BACA JUGA: Bir Bisa Membantu Turunkan Berat Badan?
Dia pun meminta kepada pihak-pihak yang merasa suatu produk bermasalah untuk dikonsumsi melapor ke BPOM. Hal itu dianggap lebih cerdas ketimbang menyebarkan isu melalui media yang justru kontraproduktif.
“Kalau memang tidak aman dikonsumsi lapor BPOM, kalau semua cuma beropini di publik malah bikin kacau,” kata dia.
BACA JUGA: Percayalah, Susu Kental Manis Aman Dikonsumsi Anak
Menurut Ardiansyah, BPOM sudah mengeluarkan ketentuan dalam menetapkan kelayakan sebuah produk untuk dikonsumsi. Susu kental manis pun sudah melalui tahap itu sehingga tidak masalah untuk dikonsumsi.
“Silakan konsumsi, kalau produk itu sudah tercatat oleh BPOM ya aman, kecuali kalau beredar di pasaran tidak ada izin BPOM, baru bermasalah,” ujar dia.
Susu kental manis selama ini dinilai terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Beberapa produk susu kental manis yang tersedia di masyarakat sudah mengandung tambahan gizi yang baik untuk tubuh. Produk ini dapat menjadi sumber nutrisi sekaligus pelengkap produk olahan lain.
Beberapa kalangan sempat menilai kandungan gula antara 40%-60% dalam susu kental manis tidak baik. Namun, banyak pakar yang sudah membantah anggapan tersebut.
Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, dr. Diana Suganda mengatakan, susu kental manis aman untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Namun, lanjut dia, porsi konsumsinya tetap perlu diperhatikan.
“Jadi intinya gizi mesti seimbang, selama dikonsumsi secara proporsional tetap aman,” ujar Diana.
Riset Outlook Industri Susu Kementrian Pertanian menyebutkan konsumsi susu oleh masyarakat akan meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2017, konsumsi susu nasional mencapai 1,01 juta ton, tahun berikutnya naik menjadi 1,05 juta ton.
Tahun 2019 diprediksi kembali meningkat menjadi 1,1 juta ton, dan tahun 2020 menjadi 1,14 juta ton. (rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DKR Gelar Aksi untuk Ingatkan Bahaya Susu Kental Manis bagi Anak
Redaktur & Reporter : Adil