jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ART/BPN) terus berupaya mengatasi konflik pertanahan.
Salah satu upaya yang dilakukan kementerian yang dipimpin Menteri Sofyan Djalil itu adalah menguatkan peran negosiator dalam penyelesaian melalui tahapan mediasi.
BACA JUGA: BPN Kasih Bocoran soal Finalisasi Tata Ruang IKN, Begini
Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan (PSKP) R.B. Agus Widjayanto mengatakan negosiator harus mampu melihat kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh setiap pihak yang bersengketa.
"Perlu kemampuan menilai di mana kelemahan dan kelebihan pada masing-masing pihak (yang bersengketa,red)," ujar Agus saat penutupan pelatihan Keterampilan dan Teknik Bernegosiasi Angkatan II yang digelar Kementerian ATR/BPN melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) mulai 4 April 2022 sampai dengan 11 April 2022.
BACA JUGA: Begini Langkah ATR BPN Mendukung Pembangunan IKN Nusantara
Menurutnya, hal tersebut akan menjurus pada penyelesaian masalah yang adil antara kedua belah pihak.
Agus menambahkan negosiator bertujuan agar kedua belah pihak yang bersengketa tidak ada yang dirugikan.
BACA JUGA: Atasi Konflik Pertanahan di Desa Pakel Banyuwangi, Dirjen Andi Tenrisau Beri Solusi
"Harus jeli melihat persoalan dari para pihak, sehingga bisa mengambil keputusan yang bisa diterima oleh para pihak," ucapnya. (mcr18/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mercurius Thomos Mone