BATAM - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam memantau dan memeriksa produk dan makanan jepang di swalayan Top 100, Penuin dan warung Jepang yang berada di depan Mall BCS, Senin (21/3)Langkah BPOM itu untuk mengantisipasi adanya makanan atau barang-barang dari Jepang yang terpapar radiasi nuklir akibat bocornya reaktor PLTN
BACA JUGA: Mobil Box Dirazia
"Bahkan besok (hari ini) kita akan sidak ke distributor makanan jepang serta swalayan yang lainnya," ujar Muhamad Rafqi Kepala Seksi pemeriksaan, penyidikan sertifikasi dan layanan informasi Konsumen BPOM Batam seperti dilansir Batam Pos (JPNN Group).
Beberapa sampel makanan Jepang mulai dari mie basah, mie kering, kecap dan saus asal pabrikan jepang diperiksa satu persatu di mal tersebut."Kita hanya memeriksa makanan yang diproduksi setelah tanggal 11 atau pasca musibah tsunami," ujarnya
"Makanan Jepang di kita (Indonesia) memang Kecil persentasenya
BACA JUGA: Pindahkan Lokalisasi ke Pulau Tikus
Namun tetap akan kita pantau untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan," jelasnyaRafqi menjelaskan, pantauan terhadap makanan asal Jepang yang berkisar 3 persen atau sebanyak 13 ribu jenis tersebut berdasarkan himbauan dari BPOM RI
BACA JUGA: Rumah Kepala SMAN Diteror Bom Palsu
Sehingga setiap makanan dari jepang harus mempunyai sertifikat bebas riadasi radio aktif nuklir."Karena kalau tidak ada sertifikat tersebut tidak akan bisa masuk ke Indonesia," ujarnya
BPOM Batam telah bekerjasama dengan Bea dan Cukai untuk menolak barang jepang yang tidak dilengkapi sertifikatPihaknya juga menghibau kepada masyarakat pengkonsumsi makanan Jepang agar berhati-hati dan melihat Produksi makanannya.
"Kalau barang diproduksi di atas tanggal 11 MaretTakutnya makanan tersebut telah tercemar dan lolos dari pengawasan," ucapnya lagi mengakhiri.(cr8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa 5,3 SR Getarkan Sukabumi
Redaktur : Tim Redaksi