jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 merek Sinovac.
Keputusan itu diambil setelah BPOM melakukan uji coba tahap ke III di Bandung.
"Badan POM memberikan emergency use authorization pada kondisi emergency untuk vaksin produksi Sinovac yang bekerja sama dengan Bio Farma," kata Kepala BPOM Penny K Lukito saat menggelar konferensi pers secara daring, Senin (11/1).
Penny mengatakan, vaksin Sinovac memenuhi standar keamanan WHO.
BACA JUGA: Helni Ratuliu: Kami Sudah Siapkan Tempat Khusus untuk Menyimpan Vaksin COVID-19
BPOM juga bertukar informasi dengan Brazil dan Turki untuk memastikan vaksin aman dengan kejadian efek samping ringan hingga sedang.
Alasan pemberian EUA vaksin di antaranya memiliki mutu yang memenuhi standar yang berlaku serta syarat pembuatan obat yang baik.
Selain itu, vaksin juga memiliki manfaat yang lebih besar dari risiko yang didasarkan pada data nonklinis dan klinis.
Efek samping dari vaksin ini, menurut Penny, di antaranya nyeri, iritasi, serta pembengkakan yang tidak bahaya dan dapat pulih kembali.
BACA JUGA: Heboh Kebijakan Baru WhatsApp, Telegram Sindir Lewat Meme Peti Mati
Lalu berdasarkan hasil evaluasi khasiat, vaksin Sinovac sudah mampu membentuk antibodi di dalam tubuh.
Sementara itu, dari sisi efikasi vaksin telah diperoleh persentase sebesar 65,3 persen.
"Ini menunjukkan harapan bahwa vaksin Sinovac mampu menurunkan kejadian infeksi hingga 65,3 persen," imbuh Penny. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA JUGA: Sertifikat Halal Vaksin Covid-19 China Diterbitkan Setelah Tugas BPOM dan MUI Selesai
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga