jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengisyaratkan memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 merek Pfizer.
"Dalam waktu dekat juga akan sedang berproses (EUA) Vaksin Pfizer," kata Penny saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/7).
BACA JUGA: Kasus Trio Fauqi Virdaus, Komnas KIPI dan BPOM Uji Sterilitas dan Toksisitas Vaksin AstraZeneca
Hanya saja, Penny tidak memerinci kapan waktunya BPOM akan menerbitkan EUA untuk Vaksin Pfizer itu.
Sebab, Penny menjelaskan, perlu ada data mutu lengkap sebelum EUA terbit.
BACA JUGA: BPOM Berikan Izin Vaksinasi ke Lansia, Tetapi Ada Catatan
Dalam waktu secepatnya akan lebih dulu yang sudah lengkap data mutunya dari fasilitas produksi dua akan segera keluar (emergency) use authorization-nya," ungkap alumnus Institut Teknologi Bandung itu.
Indonesia sebelumnya mendatangkan vaksin Covid-19 demi mempercepat penanggulangan pandemi Covid-19 sekaligus menciptakan kekebalan komunal di tanah air.
BACA JUGA: Israel Punya Banyak Vaksin Pfizer dan Berusaha Diberikan ke Negara Lain Sebelum Masa Berlaku Habis
Pemerintah pada Senin (12/7) ini kembali mendatangkan vaksin tahap ke-21. Sebanyak 10 juta vaksin produksi Sinovac dalam bentuk bahan baku didatangkan dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia GA 891.
"Hari ini kita kembali kedatangan 10.000.280 dosis bahan baku vaksin Sinovac termasuk overfill 10 persen dan 1 RKN Reagent," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan persnya yang disiarkan Humas KPCPEN, Senin (12/7).
Namun, mantan wakil menteri BUMN itu mengingatkan pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan meski upaya vaksinasi gencar dilaksanakan pemerintah.
Hanya saja, dia tetap mengajak publik tidak khawatir terhadap pelaksanaan vaksinasi dan mau mengikuti program tersebut. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan