jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengurus Pusat Lembaga Transformasi Papua (BPP LTP) dilantik pada Minggu (8/11).
Pelantikan dilaksanakan di Taman Mini Indah Indonesia (TMII), tepatnya di Anjungan Papua.
BACA JUGA: Dana Otsus Tingkatkan Pendidikan di Papua
Ketua Dewan Penasehat BPP LTP Mamberop Rumakiek mengatakan, tujuan dibentuknya lembaga tersebut untuk mempersatukan seluruh potensi warga Papua yang ada di Jakarta, untuk membangun daya saing Papua.
“Kami kumpulkan potensi-potensi yang ada, untuk membuat perubahan bagi tanah Papua. Tidak hanya dari Jakarta. Tetapi juga dari semua daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.
BACA JUGA: Aparat Membuntuti Truk Berwarna Kuning, Digeledah di Tol Cikampek, Gempar
Kendati dalam keterbatasan, Anggota DPD RI Dapil Papua Barat ini mengatakan harus tetap optimistis untuk melakukan cita-cita demi perubahan Papua.
“Soal letak geografis yang sangat jauh dari ibu kota, itu bukan menjadikan kita pesimis. Justru itu menjadikan semangat baru untuk membangun harapan bagi masyarakat Papua. Apalagi untuk para pelajar dan generasi muda," kata Mambe, sapaannya.
BACA JUGA: Pasangan Sejoli Begituan di Kuburan, Sudah Berkali-kali, Simak Alasannya
“Kita tunjukkan bahwa Papua hari ini siap untuk menghadapi tantangan globalisasi. Jadi dengan kekuatan potensi itu tadi, kita harus manfaat sebaik mungkin. Sehingga kita bisa semakin berdaya saing dan mandiri,” tegas mantan Ketua Umum PP GMKI masa bakti 2008 – 2010 ini.
Hal terpenting, lanjut Mambe, Papua tidak boleh lagi merasakan diskriminasi. Tidak boleh ada perlakuan yang tidak adil. Ini bentuk tindak kekerasan.
“Memandang Papua adalah memandang Indonesia. Jadi kita harus tunjukkan bahwa kita satu sama lain adalah sama. Jadi, keadilan dan kesamaan derajat adalah yang harus selalu daratkan di seluruh pemerintah, baik dari pusat, hingga daerah,” ujar Mambe.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas BPP LTP, Hironimus Hilapok mengatakan, saat ini, seluruh masyarakat Papua harus berpikir out of the box atau berpikir berbeda dari sebelumnya.
Baik dalam tugas sebagai pegawai, pengusaha, praktisi, yang sedang mencari kerja, ataupun lainnya.
“Kita tidak boleh menggunakan cara-cara lama. Karena hasilnya pasti akan sama,” ucap Tokoh Muda Papua ini.
Kata dia, masyarakat Papua harus mampu menciptakan lapangan kerja, dan harus masuk ke bidang-bidang yang selama ini belum pernah dilakukan.
“Saat ini tidak ada lagi kata tidak mampu ataupun tidak siap. Semua harus kita persiapkan sejak dini, sehingga ketika kesempatan ada, maka dengan mudah kita akan mendapat peluang itu,” ujarnya.
“Kemampuan akan kita tingkatkan. Supaya ketika dilempar di mana saja, kita sudah siap untuk bersaing,” tegasnya.
Jadi, kata dia, apa pun yang telah diraih masyarakat Papua, bukan karena kasihan ataupun karena merasa iba. Tetapi karena kemampuan itu tadi.
Ketua Umum BPP LTP Alexander Silas Ick mengatakan, transformasi telah membawa perubahan dari waktu lampu. Saat ini, adalah buah dari yang para pendahulu telah lakukan.
“Kitalah yang harus melanjutkan. Hal ini adalah tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia,” ujar Ketua DPP GAMKI Bidang Percepatan Pembangunan Tanah Papua ini.
Transformasi dalam pengembangan sumber daya manusia adalah hal yang harus kita perkuat.
"Suatu kebanggaan, hingga saat ini masyarakat Papua telah banyak bekerja di Kementerian, Lembaga Negara, Polisi, TNI, PNS, Komisaris, dan jabatan lainnya,” kata Silas yang juga menjabat Kasubbid Hubungan Antar Lembaga pada Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua di Jakarta.
Hal ini menurutnya, menandakan bahwa SDM masyarakat Papua telah berkembang dan mampu bersaing dengan yang lainnya.
Ia berharap, dengan adanya LTP ini, maka segala potensi yang ada, akan mudah terkonsolidasi. Sehingga kekuatan akan tercipta dan daya saing warga Papua akan tercipta, kendati pelan-pelan.
Diketahui, LTP ini telah diinisiasi sejak tahun 2017, di Jakarta, dan telah berkoordinasi dengan daerah lainnya. Baik di pusat maupun daerah. (rhs/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti