BPS Membeberkan Kelompok Penyumbang Inflasi Oktober, Ternyata

Senin, 01 November 2021 – 20:05 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan Oktober sebesar 0,12 persen (month-to-month/mtm) disumbang kenaikan harga cabai. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan data kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober dari 106,63 menjadi 106,66.

Menurut BPS, inflasi pada Oktober sebesar 0,12 persen (month-to-month/mtm).

BACA JUGA: BPS Catat Inflasi Agustus 2021 Menanjak Tipis

Inflasi Oktober menyumbang angka tahunan Januari-Oktober menjadi sebesar 0,93 persen (yoy) menjadi 1,66 persen.

"Harga beberapa komoditas pada Oktober 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/11).

BACA JUGA: BPS: Ekspor Pertanian Januari-Juli 2021 Tumbuh Positif 8,72 Persen

Margo menjelaskan berdasarkan 11 kelompok pengeluaran semuanya mengalami inflasi.

Namun, penyumbang terbesar adalah kelompok transportasi sebesar 0,33 persen dengan andil sebesar 0,04 persen.

BACA JUGA: PKS Ingatkan Pemerintah soal Fakta di Balik Data BPS, Waspada!

“Ini disebabkan karena adanya kenaikan tarif angkutan udara dan memberikan andil sebesar 0,03 persen,” kata Margo.

Kemudian, pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau pada Oktober 2021 mengalami inflasi 0,10 persen dengan andil keseluruhan sebesar 0,03 persen.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi adalah cabai merah dan minyak goreng dengan andil sebesar 0,05 persen.

“Demikian juga daging ayam ras yang memberikan andil sebesar 0,02 persen,” ujarnya.

Margo juga mengatakan dari 90 kota IHK, sebanyak 68 kota menyumbang inflasi dan sebanyak 22 kota yang mengalami deflasi pada Oktober 2021.

Adapun dari 68 kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Sampit yaitu sebesar 2,06 persen.

Inflasi terendah terjadi di Sumenep dan Banyuwangi yaitu sebesar 0,02 persen.

"Sementara dari 22 kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Kendari yakni sebesar minus 0,7 persen sedangkan deflasi terendah terjadi di Bengkulu yakni minus 0,02 persen," ucap Margo. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler