jpnn.com - JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Mei lalu telah menyentuh 0,5 persen. Laju inflasi pun diperkirakan akan semakin tinggi karena menjelang bulan Ramadan dan Lebaran, harga-harga barang diprediksi bakal melonjak drastis.
Karenanya, BPS mengingatkan pemerintah agar mewaspadai inflasi bulan Juni-Juli. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, pemerintah sebaiknya tidak menaikan administered price (harga yang diatur pemerintah), khususnya terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, ada lebaran dan ramadan yang secara faktor psikologis dapat meningkatkan tekanan inflasi.
BACA JUGA: BI Sempurnakan Aturan Transaksi Valas
“Melihat data yang kami dapatkan sekarang. Khawatir, kalau mendekati puasa dan lebaran, lalu (BBM) naik, bisa ada dampak harga gabah sudah naik,” kata Suryamin di Gedung BPS, hari ini (1/6).
Suryamin melanjutkan, kenaikan harga BBM sebaiknya tidak terlalu sering. Dia mencontohkan, ada baiknya kenaikan harga BBM seperti kenaikan harga rokok, dimana nilai kenaikannya kecil. Sehingga, dampak kenaikannya pun tidak terlalu besar. “Kayak harga rokok, itu naik per bulan, tapi kecil-kecil. Jadi nggak terasa,” katanya.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Seluruh Indeks Pengeluaran Dongkrak Inflasi Mei
Selain itu, Suryamin menuturkan, pemerintah sebaiknya menjaga harga komoditas yang sangat berpengaruh besar, seperti beras. Sebab, beras saat ini mampu menyumbang deflasi. “Kalau deflasi (beras) ini bisa dijaga terus, ini bagus,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga harus benar-benar memberdayakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), sehingga mampu mengendalikan inflasi di seluruh daerah di Indonesia.
BACA JUGA: Kinerja Inalum Kini Moncer, Manajemen Lama Dipertanyakan
“Pengendalian inflasi jangan hanya di pusat, tapi juga di daerah. Karena inflasi menentukan daya beli masyarakat. Kalau inflasi tinggi, pendapatan nggak naik, jadinya daya beli turun,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Distribusi, Statistik dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menuturkan, proyeksi inflasi pada bulan Juni berada dalam kisaran 0,5 sampai 1 persen. Menurut dia, pengendalian harga beras menjadi kunci untuk mengontrol inflasi bulan depan. “Kalau Juli malah aman saya kira, karena ada panen,” kata Sasmito.(jawapos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kualitas Raskin Memprihatinkan, Bulog Tak Mau Disalahkan Sendirian
Redaktur : Tim Redaksi