BPS Sebut Harga Pangan Sepanjang Ramadan Lebih Baik Ketimbang Periode Sebelumnya

Senin, 10 Juni 2019 – 20:45 WIB
Ilustrasi BPS. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menilai inflasi pada Mei dalam kondisi terkendali, bahkan jauh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.

Catatan inflasi mencapai 0,68 peesen pada Mei tidak langsung menunjukkan kondisi harga yang bergejolak tinggi. Harga pangan selama Ramadan dan Hari Raya Idulfitri justru relatif membaik.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Bahan Pangan dan Tiket Transportasi Picu Inflasi

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, kondisi indeks harga yang stabil didapati pada harga bahan pangan sepanjang Ramadan. Walaupun terlihat mengalami inflasi 2,02 persen, patut diingat kenaikan indeks harga tersebut dikarenakan minggu awal dan akhir Ramadan seluruhnya terjadi pada Mei 2019.

Baca: Suami Ungkap Kondisi Terkini Dewi Perssik

BACA JUGA: Razia Balap Liar, Puluhan Motor Diamankan Selama Ramadan

“Sebetulnya cenderung terkendali, ya agak mendinganlah,” kata Yunita di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Senin (10/6).

Yunita menjelaskan, inflasi pada Mei 2019 cenderung besar lantaran Ramadan dimulai sejak awal bulan. Sementara pada tahun lalu, masa Ramadan baru dimulai pada pertengahan Mei sehingga menyebabkan inflasi Ramadan tidak tercakup pada Mei saja, namun terbagi juga ke Juni.

BACA JUGA: Coconut Seafood, Menu Unik Buka Puasa dari Kedai Fatimah

“Kalau di pertengahan, berarti inflasinya itu terbagi dua di Mei dan Juni 2018,” kata dia.

Kepala BPS Suhariyanto menerangkan, situasi inflasi pada Mei 2019 tidak bisa dibandingkan secara langsung dengan bulan yang sama tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, kenaikan harga cenderung terjadi pada minggu pertama dan terakhir bulan Ramadhan.

Pada 2017, Ramadan baru dimulai pada 26 Mei dan pada 2018 dimulai 16 Mei. Inflasi pada dua tahun itu pun terbagi di bulan Mei dan Juni.

Baca: Raffi Ahmad Beri THR ke Orang Tua Mendiang Olga Syahputra

“Sementara pada 2019, puasa dimulai jauh lebih awal sehingga inflasi akan menumpuk di bulan Mei. Kemungkinan besar di bulan Juni inflasi akan lebih rendah,” kata Suharyanto.

Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Rusli Abdullah menyatakan, inflasi Ramadhan 2019 tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja menurutnya, inflasi relatif lebih terjaga. Menurutnya, stabilnya harga beras tidak lepas dari kondisi adanya panen raya padi pada Maret-April 2019. Hal ini membuat stok beras di tanah air relatif aman.

Rusli menilai baik sumbangan inflasi dari bahan pangan karbohidrat maupun dari produk holtikultura cukup mempengaruhi laju inflasi. Dia menyarankan ada tata kelola manajemen pangan mengingat Inflasi pangan di bulan Ramadan dan Idulfitri terus berulang. Rusli mencatat ada beberapa hal yang harus diselesaikan pemerintah ke depan terkait dengan inflasi Ramadan.

Pertama, pemerintah harus mengoptimalkan manajeman logistik pangan baik pangan yang harus impor maupun pangan yang bisa dipenuhi dari dalam negeri, seperti bawang putih. Sementara, untuk pangan yang bisa dipenuhi dari dalam negeri seperti daging ayam, pemerintah harus memastikan distribusinya lancar. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Olla Ramlan Ingin Berhijab Sejak 5 Tahun Lalu


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler