jpnn.com - BENGKULU - Sekitar pukul 02.00 WIB Minggu (17/01) dini hari, warga dikejutkan dengan kejadian kecelakaan lalulintas antara sepeda motor jenis Honda Supra dan KTM jenis matik di kawasan jalan WR Supratman Kelurahan Kandang Limun, Kota Bengkulu.
Akibat tabrakan tersebut, seorang pelajar SMPN di Kota Bengkulu bernama Rudi Saputra (14), tewas. Sedangkan, Andre (14) yang mengendarai motor KTM matik mengalami luka-luka. Begitu juga dengan lawan tabrakannya, Olan (20) dan Aldi (19).
BACA JUGA: Ihihihi.. Kena Razia, Pasangan Kekasih Nangis di Kantor Polisi
Data terhimpun, kejadian bermula motor Honda Supra yang dikendarai oleh M Andre (16) yang berbonceng tiga dengan Dwi Saputra (12) dan Rudi Saputra (14) melaju dari arah Kandang Limun.
Sedangkan, motor KTM matik dikendarai oleh Olan (20) warga Basuki Rahmat dan temannya Aldi (19) melaju dari arah Rawa Makmur dan bermaksud akan berbelok masuk ke dalam gang.
BACA JUGA: Tak Sudi Dijodohkan dengan Pria 34 Tahun, Gadis Belia Minum Baygon
Namun, dikarenakan dalam kecepatan tinggi sehingga terjadilah tabrakan tersebut. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melarikan korban ke rumah sakit Rafflesia dan satu orang tewas kejadian tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi mata Fadel, pada waktu kejadian dirinya sedang bermain game online di dekat tempat kejadian. Kemudian, terdengar ada suara tabrakan, sehingga dirinya bersama teman-teman langsung ke luar dan melihat dua orang yang telah tergeletak di tengah jalan.
BACA JUGA: Pelayanan RSUD Buruk, Banyak Anak Menangis
"Waktu kejadian aku tidak melihat, tapi waktu bunyi tabrakan aku langsung ke luar lihat satu orang tergeletak pecah kepala dan seorang lagi kesakitan," jelasnya
Setelah beberapa jam mendapatkan perawatan, akhirnya seluruh korban yang mengalami luka-luka dipersilahkan pulang. Sedangkan, korban meninggal dunia telah dibawa pulang ke rumah duka di kawasan jalan WR Supratman RT 03, Kelurahan Pematang Gubernur guna dimakamkan di TPU Talang Kering, sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin.
Orang tua korban, Munandar (51) mengatakan, bahwa dirinya mengetahui bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan langsung pergi ke rumah sakit. Dengan kejadian ini, dirinya belum percaya atas kepergian anak bungsu dari 4 bersaudara ini. "Kami masih belum percaya aja, tetapi itulah kehendak Allah," ungkapnya.
Munandar menambahkan, sehari sebelum kejadian tanda-tanda akan kepergian korban telah dirasakannya, seperti ketika dirinya bekerja korban selalu ada di belakang untuk membantunya. Selain itu, pundaknya selelu terasa berdenyut tanpa sebab.
"Dengan kejadian itu, membuat bapak tidak bersemangat kerja dan benar dirinya akan meninggalkan kami," ungkapnya dengan perasaan yang sedih.(614/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simpan Amunisi Di Dasbor Warga Rohil Diamankan
Redaktur : Tim Redaksi