jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Utara Brando Susanto mengatakan bahwa kunci pengendalian banjir Jakarta ialah normalisasi sungai.
Brando menyampaikan ini di sela-sela acara Gotong Royong Menuju Pemulihan Jakarta yang digelar oleh Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta.
BACA JUGA: Ditanya Dedy Corbuizer Jakarta Masih Banjir, Anies Baswedan Bilang Begini
“Sepanjang Gubernur Anies tidak dapat melakukan normalisasi, saya rasa sulit untuk bisa mengatasi persoalan banjir di Jakarta. Jadi, kuncinya adalah normalisasi," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (21/12).
Brando Susanto menjelaskan sepanjang 2021 pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak kunjung mengalami peningkatan kinerja di sektor-sektor strategis yang berdampak langsung pada kebutuhan rakyat banyak.
BACA JUGA: Politikus PDIP Ungkap Temuan Penyebab Banjir, Anies Baswedan Perlu Tahu
"Kinerja Gubernur Anies Baswedan sejak pertama dilantik hingga tahun ini cenderung sangat buruk," ujar Brando.
Dia juga mempertanyakan perjalanan Anies di panggung politik belakangan ini.
BACA JUGA: Ubah UMP DKI 2022, Anies Anggap Formula dari Pusat Ganggu Rasa Keadilan
Sebab, ujar Brando, Anies Baswedan akan segera melepas jabatannya pada 2022.
Dia melihat saat ini Anies terlihat sibuk untuk mempersiapkan diri maju sebagai salah satu kandidat calon presiden di Pemilu 2024 nanti.
Namun demikian, Brando meragukan kemampuan Anies.
Menurutnya, Anies jauh dari kata layak untuk kembali berkompetisi di kancah politik.
Sebab, kata Brando, Anies Baswedan tidak mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan krusial yang ada di Jakarta.
“Saran saya, ya, kepada Pak Anies pensiun sajalah (dari politik) karena di Jakarta saja dia tidak bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dan itu sama saja tidak naik kelas,” ujar Brando.
Dia mengungkapkan banyak janji kampanye Anies yang tidak terealisasi dengan baik.
Brando mencontohkan progam rumah DP Rp 0, misalnya, jauh dari kata tuntas.
Padahal, saat ini sudah memasuki tahun keempat kepemimpinan Anies di Jakarta.
Selain itu, Brando menilai program yang sudah dijalankan oleh Gubernur sebelumnya yaitu Jokowi dilanjutkan Ahok untuk mengatasi banjir dengan melakukan normalisasi dan naturalisasi sungai, mandek di era kepemimpinan Anies.
Brando menilai Anies tak sungguh-sungguh menanggulangi banjir.
Menurutnya, lima program pengendalian banjir Anies, yakni Gerebek Lumpur, sumur resapan, pemeliharaan pompa penanganan banjir rob melalui NCICD, dan pengelolaan sistem polder, akan sia-sia tanpa normalisasi sungai.
Selain itu, Brando menambahkan permasalahan sampai Jakarta juga tidak ada solusi.
Tidak hanya itu, permasalahan sampah yang menahun di Jakarta hingga saat ini juga belum menemukan solusi terbaik.
Brando mengatakan Gubernur Anies tak kunjung merealisasikan janji pembangunan intermediate treatment facility (ITF) untuk mengolah sampah. Padahal, salah satu yang menjadi penyebab terjadi banjir adalah sampah.
Anies hingga saat ini masih menggantungkan masalah pengelolaan sampah pada Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat. Padahal, TPST tersebut sudah mengalami kelebihan kapasitas.
“Gubernus Anies harusnya memikirkan permasalahan sampah ini ke depan bagaimana pengelolaannya,” kata Brando Susanto. (boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy