Brawijaya Hospital Taman Mini Akan Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Modern

Rabu, 16 Oktober 2024 – 10:46 WIB
Brawijaya Healthcare menggelar Round Table Discussion menjelang pembukaan Brawijaya Hospital Taman Mini. Foto: Brawijaya Healthcare

jpnn.com, JAKARTA - Brawijaya Healthcare kembali memperkuat komitmennya dalam memajukan dunia kesehatan dengan menggelar Round Table Discussion (RTD) yang bertajuk "Bariatric Laparoscopy: Current and Future in Medicine" dan "The Future of Minimally Invasive and Robotic Surgery in Colorectal Cancer Management". 

Acara ini berlangsung pada 10 Oktober 2024 di Auditorium Brawijaya Hospital Saharjo, dan merupakan bagian dari rangkaian menuju pembukaan Brawijaya Hospital Taman Mini, yang dijadwalkan akan melayani masyarakat Jakarta pada awal tahun 2025.

BACA JUGA: Fun Run, Simbol Perjalanan Brawijaya Healthcare Selama 18 Tahun

Diskusi ini dipandu oleh dr. Caroline Supit, Sp.B, seorang dokter spesialis bedah di Brawijaya Hospital Saharjo.

Caroline memandu diskusi yang menghadirkan dua pembicara internasional dari Singapore General Hospital, salah satu rumah sakit terkemuka di bidang bedah laparoskopi dan robotik:

BACA JUGA: Rangkaian HUT ke-18, Brawijaya Healthcare Gelar Happy, Healthy & Fun, Ini yang Dibahas

Asst. Prof. Ravishankar Asokkumar, ahli bedah bariatrik terkemuka yang akan membahas tentang perkembangan terkini dalam teknik laparoskopi bariatrik dan potensinya untuk masa depan dalam menangani obesitas secara efektif dan aman.

Prof. Emile Tan Kwong Wei, pakar dalam bedah kolorektal robotik, yang akan membahas bagaimana prosedur minimal invasif dan teknologi bedah robotik dapat membawa perubahan signifikan dalam penanganan kanker kolorektal, dengan fokus pada pemulihan pasien yang lebih cepat dan hasil klinis yang lebih baik.

BACA JUGA: Indonesia Kalah dari China, Perubahan Taktik STY Tidak Jelas

Acara ini dihadiri oleh para dokter spesialis dari seluruh jejaring Brawijaya Hospital and Clinic, termasuk spesialis bedah dan penyakit dalam.

Diskusi ini tidak hanya bertujuan untuk berbagi pengetahuan terkini dalam bidang medis, tetapi juga memfasilitasi pertukaran pengalaman antara para ahli untuk meningkatkan kualitas layanan medis di jejaring Brawijaya Healthcare.

Dalam diskusinya, dr. Asokkumar menyampaikan bahwa teknik laparoskopi bariatrik ini tidak hanya terbatas dalam upaya menangani obesitas, namun juga dapat digunakan sebagai salah satu teknik pelengkap dalam penanganan penyakit-penyakit metabolisme.

"Seperti membantu stabilisasi kadar gula dalam darah pada penderita penyakit kencing manis (diabetes mellitus)," katanya.

Prof. Emile menyampaikan bahwa teknik minimal invasif yang dipadu dengan teknologi bedah robotik akan memberikan akurasi yang sangat tinggi, yang menurunkan potensi terjadinya komplikasi.

"Sehingga aklan mempercepat pemulihan pasien, berkurangnya waktu rawat dan hasil operasi yang jauh lebih baik," kata dia.

Sebagai take home message, dr. Caroline Supit, Sp.B menekankan pentingnya inovasi dalam bedah minimal invasif dan peran teknologi dalam memberikan solusi medis yang lebih aman dan efektif untuk pasien.

Dia juga menyampaikan bahwa acara ini adalah bagian dari upaya Brawijaya Healthcare untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan terbaik dengan pendekatan teknologi yang inovatif, khususnya dalam menyambut hadirnya Brawijaya Hospital Taman Mini pada tahun depan.

Brawijaya Hospital Taman Mini, yang akan segera dibuka, diharapkan menjadi pusat pelayanan kesehatan modern dengan fokus pada teknologi bedah minimal invasif dan robotik, sejalan dengan visi Brawijaya Healthcare untuk terus menjadi pelopor dalam perawatan kesehatan berkualitas dan  terdepan di Indonesia, yang mengusung pendekatan layanan paripurna bagi masyarakat Indonesia. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Mantan Caleg Sebarkan Video Porno


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler