jpnn.com - JAKARTA – Wall Street terjungkal seiring penurunan indeks bursa Eropa setelah Inggris keluar dari Uni Eropa. Bursa Asia pun rawan mengalami koreksi pada pembukaan perdagangan awal pekan ini.
Di pasar saham AS, indeks Dow Jones tergerus 3,39 persen pada akhir pekan kemarin. Indeks S&P 500 bernasib sama dengan penurunan 3,59 persen. Sedangkan indeks Nasdaq ambruk 4,12 persen. Penurunan yang melanda rata-rata bursa saham di Eropa bahkan lebih parah.
BACA JUGA: TNI AL Kerja Sama dengan Tiga Bank Nasional
Di pasar saham Asia, termasuk Indonesia, penurunan memang tidak separah AS dan Eropa. Meski begitu, yang terjadi di negara barat itu menimbulkan kekhawatiran pada pasar saham Asia awal pekan ini.
”Masih ada potensi volatile tapi mungkin terbatas,” ucap Vice President PT Samuel Sekuritas Mohamad Alfatih akhir pekan kemarin (26/6).
BACA JUGA: Tambak tak Produktif, Diubah Jadi Lahan Wisata
Sentimen negatif berpotensi berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Sebab, ada 200 aturan di internal Inggris yang perlu dinegosiasikan sebagai implikasi Brexit. Belum lagi, munculnya desakan Irlandia dan Prancis mengikuti Inggris keluar dari zona Eropa.
”Itu menambah ketidakpastian yang tidak disukai sektor keuangan. Kalau tidak suka, mereka jual dulu aset yang berisiko ke aset yang pasti, yakni USD dan emas,” katanya.
BACA JUGA: Operator Besar Memonopoli di Luar Jawa, Pemain Kecil Tertantang
Head of Research Analyst PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menyatakan, kemenangan kubu Brexit membuat beberapa mata uang seperti pound sterling, EUR, rupiah, serta mata uang Asia lain bergerak sangat fluktuatif pada akhir pekan kemarin.
GBP dan USD sempat melemah hingga sepuluh persen. Potensi pelemahan nilai tukar rupiah masih terbuka karena pasar akan mengakumulasi USD sebagai aset safe haven. Akhir pekan lalu, USD menguat 2,15 persen dan berimbas ke rupiah yang terdepresiasi 1,20 persen di area 13.400.
Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG diproyeksi bergerak di rentang level support 4.760–4.798 dan resistance di rentang level 4.866–4.883. Penurunan harga saham menawarkan entry level yang menarik bila penguatan harga yang sempat terjadi di sesi kedua perdagangan akhir pekan lalu kembali terjadi. (gen/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Mobil Menurun Selama Ramadan
Redaktur : Tim Redaksi