BRI Life Peduli Anemia dan Stunting di NTT

Sabtu, 11 November 2023 – 03:30 WIB
Para direksi BRI Life. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - BRI Life berkolaborasi bersama Peduli Anemia dan Stunting Indonesia (PASI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dengan menggelar program pengabdian masyarakat untuk menurunkan angka risiko stunting dan anemia dengan target utama Ibu hamil, Ibu dengan balita, dan remaja putri.

Plt. Direktur Utama BRI Life I Dewa Gede Agung menjelaskan adanya kesenjangan antara prevalensi stunting dengan target yang menjadi urgensi untuk dilakukannya intervensi.

BACA JUGA: Ada Pengalihan Jalan Selama BTN Jakarta Run 2023, Masyarakat Tetap Bisa Beraktivitas

Program ini sejalan dengan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting yang disusun oleh pemerintah.

“BRI Life bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melaksanakan Program ini, untuk dapat membantu meningkatkan kesehatan di Indonesia khususnya dalam pedesaan Rural Health PASI," ujar Dewa.

BACA JUGA: Asyik, Tiket KA Libur Nataru Sudah Bisa Dibeli

Adapun data angka Balita yang membutuhkan bantuan khusus di Provinsi NTT untuk Balita Berat Badan Kurang sebanyak 310 anak, Balita Stunting sebanyak 195 anak, Balita Gizi Buruk sebanyak 4 anak serta balita kurus sebanyak 222 anak.

Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian ibu-ibu dan remaja putri di Desa Anin, NTT terkait pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), serta upaya merubah perilaku masyarakat khususnya dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

BACA JUGA: BRI Life Berdayakan Aswapemari Menuju Pasar Modern

Dalam kegiatan pada 3-6 Nov 2023 tersebut, selain pemberian TTD dan Anemia, dilaksanakan pula pemeriksaan gejala anemia pada remaja putri yang berisiko, workshop belajar mencuci tangan yang baik dan informasi tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Untuk memonitor program kali ini diadakan Pemilihan Duta Cegah Anemia yang bertugas menjadi role models hidup sehat sekaligus bisa menginfluence masyarakat.

Langkah ini diharapkan membawa perubahan untuk sekitarnya sehingga lebih peduli akan makanan sehat bergizi.

Kegiatan pada 7-11 November 2023 dilanjutkan dengan Sosialisasi Stunting untuk ibu hamil dan ibu dengan balita melalui pemeriksaan antropometri dan USG, serta pelatihan kader terkait edukasi penggunaan alat pemantau status gizi yang sesuai berupa alat antropometri dan grafik pemantau stunting beserta interpretasinya.

“Dalam meningkatkan kesehatan di wilayah rural health memerlukan pendekatan multi aspek yang melibatkan penyedia layanan kesehatan, pembuat kebijakan, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya," tutur Dewa.

“Hal ini memerlukan sinergi untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mengatasi faktor sosial yang menentukan kesehatan, dan memberdayakan masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam kesejahteraan mereka sendiri,” imbuhnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI Life   BRILife   stunting   Anemia  

Terpopuler