BRI Pangkas Bunga sampai 2 Persen

Senin, 05 Juli 2010 – 04:27 WIB

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menurunkan suku bunga kredit per 1 Juli 2010Penurunan itu ditetapkan di kisaran 0,5-2 persen

BACA JUGA: Dahlan Tantang Pemda Bangun Pembangkit Listrik

Dengan demikian, sejak 2009 sampai saat ini khusus untuk pinjaman komersial, BRI telah lima kali menurunkan suku bunganya.

Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali mengatakan, penurunan suku bunga itu dilakukan pada segmen kredit yang dianggap masih berbunga tinggi seperti pinjaman konsumer, pinjaman valas, dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBN)
Untuk suku bunga pinjaman konsumer, yaitu kredit kendaraan sepeda motor turun 1 persen

BACA JUGA: Datangkan 5 Genset, Berau Bebas Byar Pet



Selain itu, Kredit Kendaraan Bermotor  (KKB) juga turun di kisaran 0,25 - 1,25 persen
Sementara, untuk suku bunga kredit multiguna turun 2 persen, pinjaman valas turun sekitar 0,5 persen, dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBN) turun satu persen

BACA JUGA: Bajaj Targetkan 1.200 Unit Motor

"Penurunan bunga ini tak lepas upaya BRI melakukan efisiensi dan turunnya biaya pendanaan (cost of fund)," ujarnya

Sampai Maret 2010, BRI telah menyalurkan kredit sebesar? Rp 208,9 triliun atau naik sebesar 26,47 persen dibanding pencapaian pada Maret 2009Kredit di sektor UMKM masih menjadi kontributor utama dengan pangsa sekitar 81,33 persen dibanding kredit lainSementara, kredit korporasi menyumbang sekitar 18,67 persen

Sedangkan secara sektoral, pertumbuhan disumbangkan oleh agribisnis 33,5 persen, minyak dan gas 15 persen, electricity 14,02 persen, konstruksi 8,94 persen, dan telekomunikasi 8,8 persen"Kami optimistis mampu merealisasi target pertumbuhan tahun ini, sekitar 20-25 persen dibanding angka pada 2009 lalu," ujar Ali

Hal itu, berarti bank pelat merah itu harus berusaha keras membukukan pertumbuhan kredit di atas proyeksi pertumbuhan kedit bank nasionalBank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit industri perbankan nasional mencapai 18,68 persen atau bertambah Rp 241 triliun sampai dengan 9 Juni 2010, dibandingkan 9 Juni 2009(luq/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Minyak Indonesia Turun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler