BRI Pasang Strategi Optimalisasi Penyaluran KUR 2022

Minggu, 16 Januari 2022 – 07:27 WIB
Wakil Dirut BRI Catur Budi mengatakan pihaknya memasang strategi untuk mengoptimalisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada 2022. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersiap mengatur strategi untuk mengoptimalisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada 2022.

Tahun ini, perbankan pelat merah itu mendapatkan alokasi sebesar Rp 260 triliun atau 70 persen dari total KUR nasional yang akan disalurkan.

BACA JUGA: Gowes BRI, Bersantai sambil Belajar Tentang Digitalisasi Transaksi Pelaku Usaha

"BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar ini optimistis akan dapat mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun," kata Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto dalam keterangan resmi, Sabtu.

Catur mengaku optimistis kapasitas dan kemampuan BRI dapat mengantarkan perseroan mencapai target penyaluran KUR tersebut.

BACA JUGA: Kabar Baik, Magang Kampus Merdeka BRI Buka Lagi, Begini Cara Daftarnya

“Selama ini BRI terus menjalankan strategi untuk mewujudkan business process yang optimal dan efisien. Keduanya terbukti berhasil mendukung upaya BRI dalam menyalurkan kredit di segmen mikro, termasuk KUR,” ungkapnya.

Di samping itu, BRI juga menerapkan digitalisasi untuk menyalurkan kredit sehingga lebih efisien dan tepat sasaran.

BACA JUGA: BRI Fokus Terapkan ESG untuk Tumbuh Berkelanjutan

BRI pun memanfaatkan keunggulan informasi dan teknologi, untuk menjaga bottom line yang solid dengan return yang optimal.

Optimisme BRI dalam menyalurkan KUR tahun ini didasarkan pada realisasi penyaluran KUR sepanjang 2021. Pada akhir Desember 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 194,9 triliun kepada 6,5 juta debitur.

"Jumlah tersebut mencapai 99,65 persen dari kuota KUR yang ditetapkan oleh pemerintah dan dialokasikan kepada BRI 2021, yakni sebesar Rp 195,59 triliun," kata Catur.

Penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 tersebut juga tercatat naik 40,7 persen year on year dibandingkan dengan penyaluran per Desember 2020 yang mencapai sebesar Rp 138,5 triliun.

BRI pun mencatat jumlah nasabah baru untuk KUR Mikro mencapai 61 persen dari total nasabah hingga Desember 2021. Sementara itu, pada saat yang sama, nasabah baru KUR Supermikro mencapai 97,6 persen.

Jumlah yang besar tersebut menunjukkan keberhasilan BRI dalam melaksanakan Program Revitalisasi Mantri yang membuat pelayanan lebih efektif.

Catur menambahkan, BRI terus berupaya memperluas cakupan dan potensi di wilayah kerja yang selama ini belum tergarap.

Menurutnya, sebaran KUR BRI juga terus meningkat di mana pada 2019 sebanyak 5,4 dari 100 orang masyarakat Indonesia mendapatkan fasilitas KUR BRI. Pada 2021 sebaran tersebut meningkat menjadi rata-rata 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI.

BRI telah menyalurkan KUR sektor produksi sebesar 56,16 persen. Berturut-turut paling besar adalah di sektor perdagangan sebesar Rp 85,4 triliun, sektor pertanian Rp 61,1 triliun, dan sektor industri pengolahan Rp 19,5 triliun.

"Ke depan, BRI terus berfokus pada segmen mikro sebagai core utama pertumbuhan pinjaman KUR, dengan menyalurkan kredit ke sektor produktif, upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat pemulihan ekonomi nasional," tegas Catur.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   KUR   Ekonomi   Penyaluran KUR   UMKM   BBRI  

Terpopuler