BRI Pasang Strategi untuk Menghadapi Krisis Ekonomi Global

Kamis, 27 Oktober 2022 – 06:06 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso menyiapkan empat strategi untuk memitigasi risiko dari tantangan ekonomi global 2023. Foto: Dok BRI/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan empat strategi untuk memitigasi risiko dari tantangan ekonomi global 2023.

Seperti diketahui bahwa kenaikan inflasi, pengetatan suku bunga acuan bank sentral di berbagai negara, dan perang Rusia dengan Ukraina yang memicu krisis pangan dan energi.

BACA JUGA: Pengumuman, Jangan Bergaul dengan Oknum Polisi Bripka EL & Brigadir JP

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya akan mempercepat proses write-offs agar cost recovery meningkat dan coverage ratio yang besar bisa dipertahankan.

Hal itu dilakukan jika ekonomi pulih diiringi peningkatan inflasi dan penurunan kualitas kredit.

BACA JUGA: Begini Aksi Brimob Polda Riau Membantu Peningkatan Ekonomi Pelaku UMKM

"Oleh karenanya BRI menyediakan coverage ratio terhadap NPL yang mencapai 266 persen, angka tersebut lebih dari cukup, maka jika terjadi pemburukan situasi, maka BRI aman, dan nasabah juga aman. Kemudian tumbuh secara selektif, dengan pemantauan kualitas pinjaman yang intensif," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Di sisi lain, apabila kondisi ekonomi pulih dibarengi inflasi terkendali dan kredit membaik, BRI antara lain akan meningkatkan daya saing produk dan mengendurkan Loan Portofolio Guideline (LPG) sehingga kredit dapat dipacu agar tumbuh lebih cepat.

BACA JUGA: Kamaruddin Sebut Putri Candrawathi Ikut Tembak Brigadir J, Febri Diansyah Bilang Begini

Namun, jika kondisi ekonomi stagnan, tetapi inflasi tetap terkendali dan kualitas kredit membaik, BRI akan sedikit melonggarkan Loan Portofolio Guideline (LPG), mempertahankan coverage ratio yang tinggi, dan melakukan simulasi stress-test untuk memastikan bisnis BRI aman.

Apabila ekonomi tetap stagnan dengan inflasi yang naik serta kualitas pinjaman memburuk, BRI masih akan tumbuh, tetapi hanya secara terbatas.

"Pengaturan Loan Portofolio Guideline (LPG) diperketat, coverage ratio dipertahankan tinggi. Itulah kira-kira empat matriks kemungkinan kondisi ekonomi yang mungkin terjadi ke depan,” jelasnya.

BRI optimistis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan fokus kepada UMKM yang sekaligus dapat menciptakan lapangan kerja. BRI juga akan fokus pada tiga strategi yang menjadi syarat utama pertumbuhan.

"Maka, untuk tumbuh syaratnya ada tiga. Pertama, sumber pertumbuhannya jelas dan dipersiapkan untuk saat ini dan jangka panjang," ujar Sunarso.

Sebagai sumber pertumbuhan baru, BRI sudah masuk ke segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro yang resmi terbentuk sejak September 2021 bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) atas inisiasi Kementerian BUMN.???????

BRI juga akan menjaga kecukupan modal, saat ini rasio kecukupan modal (CAR) yang dimiliki BRI mencapai 25 persen atau cukup untuk pertumbuhan selama empat tahun ke depan tanpa membuat laba dijadikan modal.

"Likuiditas juga akan dijaga melimpah, dimana saat ini rasio LDR nasional masih berada di level 82 persen," tegas Sunarso. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler