jpnn.com, MALANG - Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 40 triliun hingga Juli 2017.
Jumlah tersebut setara 56 persen dari target yang dipatok sebesar Rp 71 triliun.
BACA JUGA: BRI Perkuat Social Entrepreneurship
Corporate Secretary BRI Hari Siaga Amijarso mengatakan, dari angka tersebut, sebagian besar disalurkan untuk KUR mikro.
”KUR mikro sejumlah Rp 35,6 triliun. Kalau untuk KUR ritel hanya Rp 4,4 triliun,” ujarnya saat acara jalan sehat BUMN Hadir untuk Negeri di Malang, Minggu (20/8).
BACA JUGA: 10 Ribu Jaringan Kerja BRI Terkoneksi dengan BRIsat
BRI menargetkan penyaluran KUR untuk usaha produktif sebesar 40 persen.
”Katakanlah setiap pengusaha rata-rata mempekerjakan satu orang, berarti kan makin banyak orang yang bisa memiliki pekerjaan,” jelasnya.
BACA JUGA: Laba Bersih Rp 13,4 Triliun, BRI Segera Akuisisi Anak Usaha Grup Bahana
Pihaknya pun berharap penyaluran KUR itu tidak hanya untuk membesarkan usaha, tetapi juga membuka peluang usaha bagi masyarakat, khususnya nasabah BRI.
Sementara itu, Kepala Bagian Bisnis Mikro BRI Kanwil Malang Nanang Saady menyampaikan, penyaluran KUR mikro BRI sejak Januari hingga 31 Juli 2017 mencapai Rp 3.861 miliar.
Jumlah tersebut disalurkan kepada 270.835 debitur.
Dia menambahkan, penyaluran KUR pada tahun ini meningkat sekitar sepuluh persen daripada tahun lalu.
Nanang menerangkan, KUR mikro paling banyak memang untuk perdagangan, sedangkan rata-rata plafon (besaran pinjaman) per debitur sebesar Rp 13 juta.
Selama ini BRI menyalurkan dua jenis KUR, yaitu KUR mikro dan KUR ritel. Penyaluran KUR mikro maksimal dengan jumlah Rp 25 juta.
Sedangkan KUR ritel mulai Rp 25 juta sampai Rp 500 juta. (fis/c25/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Gerakan Nontunai, BRI Sediakan Kartu Multifungsi untuk PT KAI Â
Redaktur & Reporter : Ragil