jpnn.com - TERNATE – Penyaluran kredit usaha rakyat di Maluku Utara ternyata tak seperti yang diharapkan. Realisasi penyaluran KUR di Malut malah paling rendah secara nasional.
"Hingga 9 Agustus 2016 realisasi KUR baru mencapai Rp 166 miliar. Ini porsinya hanya 0,26 persen secara nasional," kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Malut, Tri Budiyanto.
BACA JUGA: Optimistis Target Rp 165 Triliun Tercapai Maret 2017
Dia menuturkan, penyaluran KUR yang tercatat dalam sistemnya di Malut dilakukan tiga bank yaitu BRI, BNI dan Bank Mandiri. Penyaluran BRI sebesar Rp 128 miliar, Mandiri (Rp 22 miliar) dan BNI sebesar (Rp 15 miliar).
Rendahnya realisasi KUR di Malut ini karena bank mempunyai kuota. Padahal, kata dia, penyaluran KUR setiap provinsi tidak ada kuotanya. "Artinya masing-masing provinsi sebanyak mungkin menyalurkan KUR," ujarnya.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Tingkatkan Ekspor
Sementara dilihat potensinya jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang didapat dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Malut mencapai 21.430 unit. Sedangkan jumlah debitur UMKM baru 30 persen dari jumlah total UMKM.
"Sehingga potensinya masih cukup banyak. Hanya masing-masing bank mempunyai plafon," ujarnya. Dia meminta pemda mendorong bank agar memperbesar plafon KUR-nya, sehingga penyaluran kredit KUR bisa lebih tinggi lagi. (tr-03/onk/jos/jpnn)
BACA JUGA: Dana Repatriasi Bisa Dipakai untuk Pacu Industri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Tak Tahu Mau ke Mana Sri dan Rini Membawa Negeri Ini
Redaktur : Tim Redaksi