jpnn.com - JAKARTA - Hingga akhir Desember 2014, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menerbitkan kartu kredit sebanyak 841.252.
Tahun ini ditargetkan pertumbuhan kartu kredit hingga 25 persen dari realisasi akhir tahun lalu.
BACA JUGA: Proyek Waduk Ciawi Dimulai, 2017 Bisa Dialiri
Corporate Secretary BRI Budi Satria mengungkapkan bahwa perseroan akan melakukan berbagai strategi agar target tersebut tercapai.
"Untuk merealisasikannya, BRI terus meningkatkan cross selling dan integrated marketing. Selain itu, BRI juga menjalin kerja sama dengan berbagai yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang," ujar Budi Kamis (12/2).
Dia menjelaskan bahwa persaingan pada segmen bisnis kartu kredit memang semakin ketat. Meski market share BRI masih di bawah 10 persen, namun dia optimistis target pertumbuhan kartu kredit dapat dicapai didukung oleh infrastruktur teknologi informasi, jumlah nasabah dan berbagai loyalty program menarik.
Sementara itu, BRI sepanjang 2014 telah menerbitkan lebih dari 150 ribu kartu kredit. Adapun jumlah keseluruhan kartu kredit yang telah diterbitkan oleh BRI sampai akhir Desember 2014 sebanyak 841.252 atau meningkat 26 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan total outstanding kartu kredit BRI yang diberikan pada 2014 tumbuh 30 persen menjadi Rp 1,109 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp 847 miliar.
BACA JUGA: DPR: Proton itu Mobmas, Bukan Mobnas
"Sepanjang tahun 2014, jumlah mesin penerima transaksi kartu kredit (electronic data capture/ EDC) tumbuh menjadi 131.204 unit atau bertambah sebanyak 45.268 dari periode sebelumnya," ujarnya.
Jumlah transaksi kartu kredit yang dibukukan BRI mencapai 4,4 juta transaksi senilai lebih dari Rp3,8 triliun. Nilai transaksi kartu kredit tersebut tumbuh 26 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Dia menuturkan, meski pertumbuhan outstanding, dan jumlah pemegang kartu meningkat signifikan, BRI tetap mampu mengelola portofolio dengan baik.
"Hal tersebut terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga di kisaran 2,75 persen atau jauh di bawah ketentuan BI sebesar 5 persen," katanya. (dee/agm)
BACA JUGA: Misbakhun: Nilai Tukar Rupiah Mengkhawatirkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya 4 Bulan, Apartemen Ini sudah Laku 760 Unit
Redaktur : Tim Redaksi