Bridgestone Berikan Kiat Cara Merawat Ban Serep Mobil Agar Tetap Awet

Sabtu, 26 Oktober 2024 – 08:52 WIB
Ban serep perlu dipastikan selalu dalam kondisi terbaik agar siap digunakan pada momen tak terduga. Foto: Dok. PT Bridgestone Tire Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Ban cadangan atau serep pada mobil mungkin jarang digunakan. Namun, keberadaannya memiliki peran vital demi keselamatan penggunanya.

Sesuai namanya, ban cadangan itu perlu dipastikan selalu dalam kondisi terbaik agar siap digunakan pada momen tak terduga.

BACA JUGA: Pertama Kalinya, Bridgestone Mulai Distribusi Ban Pakai Mobil Listrik Niaga

Berkaitan dengan hal ini, PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) mengajak para pengguna mobil untuk merawat ban serep secara berkala untuk memastikan ketenangan dan keselamatan dalam berkendara.

Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano mengatakan ban serep yang terawat pastinya dalam kondisi optimal saat Anda membutuhkannya.

BACA JUGA: Bridgestone Rilis Ban Potenza Sport A untuk Audi e-tron GT Terbaru, Ini Keunggulannya

Hal ini menjadi penting dalam situasi darurat saat Anda perlu mengganti ban yang rusak dengan cepat.

"Tentunya juga akan meningkatkan ketenangan dan keselamatan kita pada saat berkendara,” ujar Fisa Rizqiano.

BACA JUGA: Bridgestone Indonesia Tanamkan Pemahaman Keselamatan Jalan Sejak Dini

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ban serep selalu dalam kondisi prima:

1. Perhatikan tekanan angin ban serep

Tekanan angin perlu dijaga sebagaimana standarnya agar berfungsi dengan prima saat dibutuhkan.

Akan tetapi kondisi dorman yang terlalu lama dapat mengakibatkan tekanan angin pada ban berkurang hingga 3% setiap bulan.

Hal tersebut merupakan hal yang normal dikarenakan tekanan udara dapat berkurang secara perlahan melalui pori pori ban yang biasa disebut dengan proses ‘osmosis’.

Oleh karena itu, tekanan angin pada ban serep sebaiknya dilebihkan 5-10 psi dari tekanan standarnya serta diperiksa secara berkala setiap bulan.

Fungsi dari tekanan angin yang lebih tinggi tersebut adalah untuk memitigasi efek dari ‘osmosis’ di atas, sehingga saat dibutuhkan dikala darurat tekanan angin pada ban serep tidak terlalu jauh di bawah tekanan standar ban lainnya.

Selain itu, ada baiknya ban diisi menggunakan nitrogen.

Hal ini dikarenakan nitrogen memiliki keunggulan yakni menjaga tekanan ban lebih stabil dalam perubahan kondisi cuaca panas dan dingin.

2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik ban termasuk keausan ban serep

Kondisi fisik bisa mengindikasikan seberapa baik ban cadangan itu tersimpan.

Pastikan secara rutin memeriksa ban serep dari kerusakan fisik seperti retak, sobek, benjol maupun bentuk deformasi lainnya.

Kerusakan tersebut dapat menjadi indikasi bahwa ban serep tersebut tidak tersimpan secara baik.

Jika ditemukan kerusakan tersebut, pastikan kembali bahwa ban serep telah terpasang dengan baik sesuai spesifikasi pabrikan.

Selain itu, bentuk deformasi tersebut dapat mengindikasikan adanya pelemahan struktur ban, sehingga ban akan lebih mudah pecah saat terkena benturan.

Jika demikian, pastikan ban serep hanya digunakan secara sementara dan dengan cara berkendara yang berhati-hati hingga ban yang digantikannya dapat diperbaiki atau diganti, meskipun ban serep tersebut berjenis full size.

Jika kerusakan pada ban serep sudah parah, tidak ada salahnya ban tersebut segera diganti apabila memungkinkan. Yang terakhir, pastikan bahwa ban serep masih memiliki tinggi kembangan ban yang layak.

Jika tinggi kembangan ban serep sudah sejajar dengan garis-garis TWI (Tread Wear Indicator), artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yakni di bawah 1.6mm dan sudah perlu diganti.

3. Lakukan rotasi ban serep

Ini hanya berlaku untuk kendaraan yang memiliki ukuran ban serep yang sama seperti ban utama atau full size spare tire.

Dengan rotasi berkala, semua ban akan memiliki pola keausan yang seragam.

Kondisi ini akan membantu menjaga kemampuan traksi dan pengendalian yang konsisten pada semua ban, termasuk ban serep, sehingga semuanya memiliki performa yang setara. Rotasi ban sebaiknya dilakukan secara berkala setiap 7.000 – 10.000 km.

4. Bersihkan dan tutupi ban serep Anda

Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah letak penyimpanan ban serep pada kendaraan Anda.

Posisi ban serep yang tidak diakses dalam waktu lama dapat menyebabkan timbulnya endapan debu dan kotoran pada ban serep, terutama pada ban serep yang terletak di bawah sasis kendaraan.

Oleh karena itu, penting agar ban tersebut dibersihkan secara berkala karena selain membuatnya lebih nyaman untuk dipegang saat diperlukan, pembersihan berkala juga dapat mencegah potensi bersarangnya binatang liar seperti tikus pada ban serep yang dapat menyebabkan timbulnya kerusakan pada ban tersebut.

Untuk ban serep yang terletak di bagian luar kendaraan, seperti di bagian pintu belakang kendaraan, pastikan ban serep tertutupi dengan baik.

Hal ini untuk melindungi ban dari paparan sinar UV dan radiasi panas matahari secara konsisten pada satu titik statis, yang berpotensi menimbulkan kerusakan seperti ozone crack sehingga mengurangi efektivitas ban serep saat diperlukan.

Untuk pengecekan ban secara menyeluruh, Anda bisa juga mengunjungi Bridgestone.co.id untuk mencari Toko Model (TOMO) maupun Bridgestone One Stop Service (BOSS) terdekat.

Keduanya didukung staf dan mekanik profesional yang terlatih dan disertifikasi oleh Bridgestone Indonesia Education Center (BINEC), yang akan siap untuk menjawab dan menjelaskan seluruh informasi terkait ban yang dibutuhkan pelanggan. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bridgestone Membuktikan Keunggulan Ban Baru Dueler AT002


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler