Brigadir J Sempat Minta Vera Simanjuntak Cari Lelaki Lain, Dadanya Sesak

Kamis, 27 Oktober 2022 – 09:59 WIB
Suasana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tempat persidangan kasus pembunuhan Brigadir J. Gambar diambil beberapa hari yang lalu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ponsel Vera Simanjuntak berdering pada Selasa malam, 21 Juni 2022. Ada panggilan dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, kekasih Vera.

Percakapan pada malam itu masih teringat sama Vera.

BACA JUGA: Ibu Brigadir J Bercerita tentang Anaknya & Putri Candrawathi, Menangis

Ada kalimat Yosua (biasa dikenal juga dengan Brigadir J) yang membuat Vera kaget.

"Abang minta maaf kalau ada salah. Terus saya bilang minta maaf kenapa?" kata Vera mengulang kembali percakapannya dengan Brigadir J, saat memberikan kesaksian di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Selasa (25/10).

BACA JUGA: Adik Brigadir J Beri Kesaksian Begini di Sidang Terdakwa Richard Eliezer

Pertanyaan Vera tak terjawab. Brigadir J kembali meminta maaf.

"Enggak jawab, dia cuma minta maaf," ujar Vera.

BACA JUGA: Ronny: Pernyataan Bharada E soal Brigadir J tak Lecehkan Putri Candrawathi Tulus dari Hati

Percakapan sepasang kekasih itu melalui panggilan video di WhatsApp.

Vera masih ingat kalimat Brigadir J. "Dia bilang, abang ada masalah," tutur Vera lantas menangis tersedu-sedu.

"Ceritalah, Bang, jangan dipendam sendiri," kata Vera, membongkar kenangannya.

Vera tak mendapatkan jawaban pasti dari sang kekasih yang telah bersamanya selama delapan tahun itu.

"Biarlah abang yang menanggung semua ini," kata Vera mengulang ucapan Brigadir J.

Percakapan pun berlanjut. Brigadir J meminta Vera mencari lelaki lain menggantikannya.


Tampilan monitor di luar ruang sidang saat pacar Brigadir J, Vera Simanjuntak (kanan atas) memberikan kesaksian. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

"Dia bilang, Dek, cari laki-laki lain. Nanti kau punya anak, bahagia," ujar Vera bercerita.

Kalimat Brigadir J itu tak disetujui Vera.

"Saya bilang, saya enggak mau. Aku mau nikah sama abang," ujar Vera.

Menurut Vera, kekasihnya itu membisu setelah mendengar omongannya. Lalu, Brigadir J berkata dadanya sesak dan pamit kepada Vera untuk istirahat.

"Dia diam saja. Lalu bilang aku mau tidur, dadaku sesak," ujar Vera.

Dia pun menganjurkan agar meminta tolong kepada adik Yosua, Mahareza Rizky untuk membawakan obat.

"Abang sakit, saya bertanya. Saya telepon Adek Reza (panggilan untuk adik Brigadir J, red), ya. Mengantar obat. Enggak dek, aku mau tidur saja," kata Vera menirukan percakapan mereka.

Malam itu, Vera susah tidur mengingat percakapannya dengan sang kekasih. Ada rasa kesal.

Keesokan hari Vera mengirim pesan singkat kepada Brigadir J melampiaskan kemarahannya.

Kemarahan Vera tak direspons Brigadir J. Pesan yang dikirimkan hanya dibaca saja.

"Saya chat, saya marah. Cuma dibaca saja," kata Vera.

Dia marah lantaran Brigadir J meminta putus setelah delapan telah mereka lalui bersama.

Menurut Vera, hubungan mereka bukan sekadar pacaran biasa. Kedua orang tua mereka telah merestui.

"Saya marah sama dia. Bisa-bisanya bicara putus. Kalau begini, kenapa sampai delapan tahun. Hubungan kami sudah serius. Orang tua sudah setuju," ucap Vera.

Akhirnya ada jawaban dari Brigadir J. Enteng. Dia bilang bila pengin menikah, tunggulah dirinya.

"Dia balas. Kalau mau, tunggu, tunggulah. Cuma itu saja," kata Vera menceritakan balasan pesan.

Ke Jakarta Demi Mahar

Pada 2019, sebelum ke Jakarta, Brigadir J pernah menitip pesan kepada Vera bahwa dirinya merantau demi mahar.

Saat itu Vera masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Vera pernah bilang kepada Brigadir J, mau menikah setelah dirinya lulus kuliah.

"Posisi saya lagi kuliah. Tunggu lulus kuliah, terus kerja dahulu," kata Vera.

Brigadir J tak pernah mengungkapkan kepada Vera alasan ke Jakarta karena menjadi ajudan Ferdy Sambo.

"Saya tahu dari temannya. Temannya mengatakan kepada saya, kerja menjadi ajudan," kata Vera.

Vera lantas marah lewat saluran telepon kepada Brigadir J, karena tak bercerita soal berdinas sebagai ajudan.

"Saya tanya, abang jadi ajudan, kok enggak ngomong. (Lalu dijawab) Kenapa abang ke Jakarta? Karena mahar," tutur Vera.

Kini Vera dan keluarga besar Brigadir J menunggu akhir dari pengadilan kasus pembunuhan berencana terhadap orang yang mereka sayangi itu.

Brigadir J tewas di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Ada lima terdakwa pada kasus tersebut, yakni Bharada Richard Eliezer, Ferdy Sambo, Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi. (cr3/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler