Brigadir J Tewas Ditembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Ketum GMKI Singgung Isu Liar

Kamis, 14 Juli 2022 – 14:35 WIB
Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom. Foto: Dok. GMKI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom menyatakan turut berbelasungkawa atas tewasnya anggota Polri Brigadir Josua Nopriansyah Hutabarat atau Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Jefri, insiden tewasnya Brigadir J yang dilaporkan akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo itu mendapat perhatian serius dari publik termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

BACA JUGA: 5 Info Terbaru Soal Kasus Brigadir J, Salah Satunya Mayjen (Purn) Tersinggung

Oleh karena itu, Jefri mendorong Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo memerintahkan jajarannya segera mengusut tuntas kasus tersebut agar tidak memunculkan beragam spekulasi atau isu liar seperti yang berkembang saat ini.

“Setelah mengikuti pemberitaan media terkait keterangan dari keluarga almarhum Brigadir J dan keterangan kepolisian, maka perlu diusut tuntas agar tidak ada asumsi liar yang saat ini terus bergulir,” kata Jefri Gultom, Kamis (14/7).

BACA JUGA: Soal Kejanggalan Kasus Brigadir J Tewas Ditembak, Mbah Mijan Sebut 4 Kata

Dia mengajak masyarakat optimistis kepada tim khusus pencari fakta untuk mengungkap insiden yang menewaskan Brigadir J.

Tim tersebut beranggotakan Kompolnas dan Komnas HAM saat ini sedang bertugas mengumpulkan bukti-bukti baik secara forensik hingga mengumpulkan keterangan saksi-saksi.

BACA JUGA: TNI AL Berhasil Tangani Insiden Serangan Siber

Jefri Gultom menilai pembentukan tim ini sangat baik karena melibatkan lembaga non-Polri sehingga akan memberikan independensi yang cukup kuat.

“Pembentukan tim khusus dapat mendapat titik terang sehingga keluarga Brigadir J tidak bertanya-tanya lagi akan kronologis kejadian," tegas Jefri Gultom.

Jefri mencermati juga foto bareng Kadiv Propam Irjen Pol Ferdi Sambo bersama keluarga dan ajudannya yang beredar di publik dan pernyataan keluarga korban. Foto dan pernyataan itu menurut Jefri menunjukkan ada hubungan emosional.

“Jarang sekali ada Pejabat Tinggi Polri berfoto keluarga mengikutsertakan anak buah ajudan berpangkat brigadir. Artinya, Pak Ferdi menganggap anak buahnya seperti keluarga,” ujar Jefri.

“Keluarga dari Brigadir J mengakui bahwa korban pernah cerita bahwa komandannya, Pak Ferdi, benar menganggapnya seperti keluarga. Adanya hubungan emosional mereka ini tidak boleh dibuang dari persepsi publik. Namun, soal hilangnya nyawa seseorang wajib diungkap,” ujar Jefri.

Lebih lanjut, Jefri kembali menegaskan dukungannya kepada Kapolri untuk segera menuntaskan kasus ini. Pasalnya, keadilan merupakan hak bagi seluruh umat manusia.

“Semoga kasus penembakan ini segera terungkap supaya tidak menjadi preseden buruk bagi citra kepolisian," ujar Jefri.

Sebelumnya, Pengamat hukum dan politik sekaligus Mujahid 212 Damai Hari Lubis mengatakan kasus kematian Brigadir J yang ditembak Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo perlu diusut secara tuntas.

Dia juga menyatakan jangan sampai pihak kepolisian terburu-buru menetapkan Brigadir J yang sudah meninggal dunia sebagai tersangka.

“Mana tahu 'ada cinta segitiga'. Ini kebenaran yang sebenarnya mesti diungkap. Ini bicara pembunuhan atau hilangnya nyawa orang. Ini kepastian hukum dan keadilan,” kata Damai Hari Lubis kepada JPNN.com, Rabu (13/7).(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler