jpnn.com, JAKARTA - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Hendro Pandowo menyebut intoleransi dan radikalisme menjadi ancaman laten di tengah masyarakat.
"Intoleransi dan radikalisme menjadi ancaman yang harus diwaspadai dan dihadapi," ujar Hendro saat memberikan arahan dalam Apel bersama TNI-Polri di Lapangan Polda Metro Jaya, Senin (29/3).
BACA JUGA: Moeldoko Sebut Radikalisme Masuk ke Parpol, Isyarat Pertarungan Ideologis Jelang 2024?
Ancaman tersebut, kata pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu membutuhkan seluruh elemen untuk mencegah terjadinya aksi terorisme di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Alumnus Akpol 1991 itu menambahkan untuk menjamin rasa aman masyarakat, pihaknya bersama TNI, dan Satpol PP menggelar patroli skala besar di Ibu Kota Jakarta.
BACA JUGA: Harga Wuling Almaz RS Resmi Dirilis, Ada Subsidi hingga Rp 16 Juta
Personel gabungan dikerahkan di sejumlah objek vital, sentra ekonomi, dan lokasi strategis lainnya.
Langkah tersebut merespons aksi bom bunuh diri di depan Katedral, Jalan Kajaolalido, Makassar, Sulawesi, Minggu (28/3).
BACA JUGA: Taurat Emas yang Ditulis Sebelum Nabi Isa Lahir Disimpan di Bagasi Mobil
Aksi kejahatan itu mengakibatkan sejumlah jemaat gereja dan sekuriti terluka.
Sebanyak 20 orang menjadi korban, baik yang mengalami luka ringan maupun berat. (cr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosiolog Musni Umar Dukung Ketegasan Mendikbud Nadiem dalam Kasus Intoleransi di Sekolah
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama