Brimob Bentrok dengan Warga, Dua Tewas

Dipicu Kasus Lakalantas, Tujuh Personel Diperiksa

Jumat, 17 September 2010 – 07:21 WIB
Antomina Kwa, salah seorang warga sipil yang menjadi korban bentrokan personil Brimob dengan warga. Dia mengalami luka di kaki. (foto: Mursidin/Radar Sorong)

MANOKWARI -- Tujuh personel Brimob Kompi C Detasemen C Polda Papua telah dimintai keterangan oleh penyidik Provos Polres Manokwari terkait bentrok dengan warga yang menewaskan dua warga sipilPolisi juga memeriksa tujuh warga yang dinilai mengetahui kronologi bentrok tersebut

BACA JUGA: Izin Pelepasan Hutan Batam Selesai Tahun Ini



Namun, polisi belum menetapkan seorang pun tersangka dalam kasus itu
"Kami akan mengusut tuntas kasus ini

BACA JUGA: Operasi Penertiban Tarif Setelah H+7

Bila ada personel yang melanggar, pasti kami tindak tegas," ujar Kapolres Manokwari AKBP Bambang Ricky kepada wartawan, Kamis (16/9).

Kendati demikian, dia secara jantan menyatakan siap mempertanggungjawabkan kejadian yang merenggut nyawa dua warga dan melukai beberapa warga lainnya, termasuk dua anggota Brimob, tersebut
"Sesungguhnya, kepercayaan yang diberikan merupakan wewenang atasan

BACA JUGA: Arus Balik di Hang Nadim Capai Puncaknya

Saya punya atasanKalau atasan meminta saya ditarik, mesti dipatuhi," tegasnya.

Dalam jumpa pers di Swiss-Belhotel itu, Kapolres menyatakan bahwa bentrok yang melibatkan personel Brimob dengan kelompok masyarakat tersebut terjadi karena kesalahpahamanMeski demikian, jajarannya akan mengusut kasus itu hingga tuntas"Kami sudah minta keterangan tujuh personel Brimob," ujarnya.

Ricky membeberkan, bentrok tersebut berawal dari kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jalan Esau Sesa, Rabu (15/9)Ketika itu, Mina Kiwo bersama suaminya yang sedang berjalan ditabrak pengendara sepeda motorKarena panik, pengendara motor itu lari ke arah Mako Brimob yang berjarak sekitar 800 meter dari tempat kejadianDia pun dikejar massa yang marahPada saat bersamaan, muncul seorang anggota Brimob.

Anggota Brimob yang dirahasiakan namanya tersebut langsung dikeroyok massaDia diserang hingga terdesak dan tersungkur dengan luka di kepala bagian belakangDengan sisa kekuatan, anggota Brimob itu memberikan tembakan peringatan"Anggota Brimob itu mendapat tujuh jahitan di kepala bagian belakang," ungkapnya.

Tembakan tersebut ternyata mengenai kaki dan melukai pelipis Naftali KwaKorban sempat dilarikan ke rumah sakit dan dibawa ke mapolresNamun, nyawanya tak bisa diselamatkanJenazahnya kemudian dikirim ke RSUD Manokwari untuk diotopsi.Kematian Naftali dengan luka tembak di kaki dan di pelipis tersebut menimbulkan kecurigaanAda dugaan korban dianiayaNamun, Ricky menegaskan bahwa pihaknya menunggu hasil otopsi dari RSUD Manokwari"Kita tunggu hasil visum dulu," ujarnya.

Sementara itu, korban meninggal lainnya, Septinus Kwa, salah seorang kepala kampung di Distrik Catubow, baru ditemukan warga terjatuh di jurangTak jauh dari tempat ditemukannya Septinus Kwa, warga juga mendapati Antomina Kwa, istri Septinus, yang menderita luka parah di kaki dan memar di kepala

"Keduanya terjatuh setelah dikejar anggota Brimob yang mengeluarkan tembakanKarena gelap, dia tidak bisa lihat jalan sampai jatuh ke jurangSaya juga ikut lari karena takut tembakan," ungkap Gerson Salabay, salah seorang keluarga korban.

Ricky membantah personel Brimob telah beraksi brutalMenurut dia, anggota Brimob telah bertindak sesuai prosedurAnggota Brimob mengeluarkan tembakan ke arah kaki karena sudah merasa terdesak"Dia terdesak dan jatuhNamun, kami akan terus dalami keterangan para saksi," ujarnya.

Dia menambahkan, karena kejadian tersebut, personel Brimob sementara diminta tidak beraktivitasHal itu ditujukan untuk mencegah terjadinya peristiwa yang tak diinginkan"Sementara anggota Brimob tetap di tempat duluTidak boleh melakukan kegiatan," tegasnya.

Di lain pihak, Kepala Suku Melkinus Mandacan menilai tindakan Brimob sudah berlebihan dan brutalSebagai aparat penegak hukum, seharusnya Brimob melindungi masyarakat, tidak malah mengejar dan menembaki warga"Saya dapat penghargaan dari BrimobTapi, setelah kejadian ini, saya ingin kembalikanTidak ada gunanya lagi," ucapnya(lm/jpnn/c5/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pasar Terbakar, Kades Tewas Tertimpa Bangunan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler