jpnn.com - Anggota Brimob Brigadir Kepala Teguh Dwiyatno tewas dengan luka tembak di kepala di Asrama Brimob Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (15/5) pukul 7.00 WIB.
Markas Besar Kepolisian mengklaim, Teguh bunuh diri akibat di bawah tekanan karena merasa bersalah telah menembak rumah Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Jazuli Juwaini di Ciputat, Tangsel, Banten, Rabu (3/5).
BACA JUGA: Bripka Teguh Bunuh Diri, Begini Penjelasan Mabes Polri
Lalu bagaimana tanggapan Jazuli?
Saat dihubungi wartawan, Jazuli tak ingin berkomentar panjang lebar.
BACA JUGA: Diduga Menembak Rumah Ketua FPKS, Stres, Anggota Brimob Bunuh Diri
"Karena saya sudah percayakan kepada polisi, maka saya harus mendapatkan informasi yang valid dulu," kata Jazuli.
Anggota Komisi I DPR itu tidak mau menduga-duga tentang siapa pelaku penembakan rumahnya. Pun demikian soal hasil penelitian laboratorium forensik terkait peluru dan asal senjatanya.
BACA JUGA: Proyektil sudah Ditemukan, Polisi Masih Identifikasi Jenis Senjata
"Kan pasti diketahui dari senjata apa dan milik siapa. Senjata kan ada izinnya dan terdaftar serta tercatat," katanya.
Dia yakin dengan kemampuan polisi dan teknologi yang canggih, itu semua bisa diketahui.
"Setelah itu baru didalami apa motifnya kalau sudah valid pelakunya," ujarnya.
Yang pasti, Jazuli turut berduka atas meninggalnya Bripka Teguh. Menurut Jazuli, sudah menjadi keeajiban polisi pula untuk menyelidiki kematian Teguh tersebut.
"Sekali lagi tegaskan, saya percayakan penuh pada kepolisiaan terkait penanganan penembakan di rumah saya," tandas Jazuli. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Argo: Lubang di Jendela Kaca Rumah Jazuli Berasal dari Tembakan
Redaktur & Reporter : Boy