jpnn.com, JAKARTA - Anggota Kompi Batalion I Resimen III Brimob Bripka Teguh Dwiyatno ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala. Diduga kuat anggota tersebut tewas karena bunuh diri.
Aksi tersebut diambil Bripka Teguh diduga karena beban mental pasca menjalani pemeriksaan akibat kasus penembakan rumah Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
BACA JUGA: Ini Alasan Mabes Polri Tidak Bubarkan Massa Pro-Ahok
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, dekat rumah Jazuli ada lapangan tembak untuk latihan anggota Brimob. Kedua tempat itu berjarak 250 meter.
Dalam latihan menembak itu, biasanya ada aba-aba mengosongkan peluru dari senjata. Ternyata dari senjata milik Bripka Teguh, masih ada anak peluru di dalamnya.
BACA JUGA: Aksi 55 Selesai, Polri Lega
"Biasanya waktu ditarik keluar dan ditembakkan bunyi 'cetlek' dan itu kosong. Kalaupun ditembakkan masih ada, arah pelurunya masih aman karena arahnya harus ke atas udara," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/5).
Dalam peristiwa penembakan ke rumah Jazuli, kata Rikwanto, Bripka Teguh sudah memeriksanya. Bahkan Bripka Teguh sempat melancarkan tembakan ke udara.
BACA JUGA: Mabes Polri Langsung Turunkan Tim Usut Penembakan Mobil di Lubuklingau
"Dalam konteks kejadian kemarin, kami duga ada satu tembakan peluru yang dilakukan pengamanan ke atas, diduga ada (gerak) pelurunya parabola dan mengenai jendela itu," tutur Rikwanto.
Atas peristiwa ini, Bripka Teguh sempat menjalani pemeriksaan. Hal ini yang kemudian membuat Bripka Teguh tertekan hingga memutuskan mengakhiri nyawanya.
"Dan yang bersangkutan diperiksa dan di situ diduga yang bersangkutan stress atau terkekan," tandas Rikwanto.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabes Polri Bentuk Tim Khusus Hadapi Kasus Sri Bintang
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga