jpnn.com - Bripda Indah Roida Simaremare paham bahwa menjadi anggota Polri, harus siap ditempatkan dimana saja. Polwan cantik itu kini bertugas di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Ocsya Ade CP - Entikong
BACA JUGA: Maskapai Perbatasan Dibekukan, Anak Buah Prabowo Keberatan
Perempuan kelahiran Menjalin, 10 Juli 1996 yang akrab disapa Indah ini merupakan satu dari dua Polwan yang bertugas di Polsek Entikong, jajaran Polres Sanggau, Klabar.
Bersama rekannya, Bripda Katarina Salona, Indah harus kuat menjalankan tugasnya di daerah perbatasan.
BACA JUGA: 40 Pengajar Muda Bela Negara Siap Bertugas di Perbatasan
Entikong merupakan kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia.
Kondisi di perbatasan sudah biasa bagi Indah dan Katarina. Karena, mereka tumbuh besar di Kecamatan Kembayan dan Entikong. Kedua kecamatan yang bersebelahan.
BACA JUGA: Bangun NTT, Kementan Gandeng Kementerian PUPR dan Kemendes
Kepada awak Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), perempuan yang hobi renang dan bulu tangkis ini mulai bercerita.
Awal karirnya, alumni SMA 01 Beduai ini mengikuti Diktuk Brigadir Polwan SPN Mojokerto tahun 2014. Dia lulus dan dilantik pada 29 Desember 2014.
Cukup membanggakan, dari 999 siswa Diktuk, putri daerah ini berhasil mendapat ranking 40.
Setelah dilantik, Indah langsung mendapatkan penempatan pertama di Polres Sanggau pada 8 Januari 2015. Dua bulan kemudian, dia dimutasi ke Polsek Tayan Hulu. MAsih dalam jajaran Polres Sanggau.
Tak begitu lama, empat bulan kemudian dia dimutasikan kembali ke Polsek Entikong. Hingga saat ini putri pertama dari empat bersaudara hasil pasangan T. Simaremare dan N. Nadeak tersebut masih mengemban tugas di sebagai anggota Fungsi Sium Polsek Entikong.
Sebagai orang perbatasan, perempuan yang memiliki tinggi 160 centimeter ini ingin benar-benar menjaga perbatasan yang tak lain merupakan kampung halamannya.
Maka, dia mempunyai mimpi besar agar anak-anak perbatasan mau dan banyak yang menjadi anggota Polri.
Langkah awal untuk memotivasi anak-anak perbatasan, Indah ikut menyambangi dusun-dusun pedalaman dan desa terluar di Entikong dalam rangkaian Patroli Jarak Jauh (PJJ).
Senin 22 Januari 2018, dia bersama sembilan personel Polsek Entikong menyambangi Dusun Mangkau, Desa Pala Pasang. Pasukan dipimpin Wakapolsek Entikong, Iptu Eeng Suwenda dan Kanit Sabhara, Iptu Sahid.
“Senin kemarin saya ikut dilibatkan PJJ di Desa Pala Pasang. Saya ikut memberikan motivasi dan menumbuhkan semangat kepada anak-anak disana agar mau bergabung menjadi anggota Polri,” ucap Indah, Sabtu (27/1).
Dalam PJJ ini, lanjut Indah, tidak ada yang dibedakan antara Polwan dan Polisi laki-laki. Semuanya diberi perlakukan sama. Setiap anggota harus bermotor masing-masing.
Tak peduli dengan kondisi medan yang dilewati. Banyaknya tanjakan dan turunan pada jalan tanah merah bercampur batu kerikil, harus dihadapi. Belum lagi kondisi jalan yang berlumpur bila diguyur hujan.
“Ada beberapa rintangan dalam perjalanan menuju Dusun Mangkau. Salah satunya, motor dinas (trail, red) yang saya gunakan amblas. Beruntung dibantu dorong oleh Wakapolsek beserta rekan lainnya, sehingga bisa meneruskan perjalanan,” kisah perempuan berwarna kulit sawo matang ini.
Kegiatan PJJ kemarin juga dimanfaatkan untuk menyosialisasikan mengenai Pilkada, cipta kondisi, mengecek keamanan dan ketertiban masyarakat di sana.
“Kami juga berdialog dengan tokoh masyarakat, agama dan adat. Kami mendengarkan aspirasi mereka,” tutur Indah.
Untuk diketahui, Desa Pala Pasang berjarak lebih kurang 40 kilometer dari pusat kota Kecamatan Entikong.
Akses yang sulit, waktu tempuh ke desa ini bisa mencapai 2 jam perjalanan melalui jalur darat dan 3,5 jam dengan perahu. Perjalanan tugas ini setidaknya akan menjadi kisah tersendiri bagi Indah.
Wakapolsek Entikong, Iptu Eeng Suwenda menuturkan, Senin lalu memang dia membawa anggotanya untuk melakukan PJJ ke Desa Pala Pasang.
“Ini patroli jarak jauh (PJJ). Kegiatannya sambang desa, kita bertemu masyarakat dan para tokohnya termasuk juga kita menyosialisasikan masalah Pilkada dan kerawanan penyelundupan," jelas Eeng.
Ia mengatakan, PJJ ini juga untuk menindaklanjuti informasi dugaan-dugaan pelanggaran hukum yang terjadi di perbatasan itu.
Salah satunya tentang kabar yang beredar bahwa kendaraan dari Malaysia hilir mudik secara ilegal di sejumlah dusun di desa terluar Kecamatan Entikong tersebut.
“Setelah kita cek langsung kesana, belum kita temukan mobil atau motor Malaysia yang lalu lintas di sana,” jelasnya.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Eeng menegaskan, Bhabinkamtibmas Polsek Entikong akan ditugaskan setiap minggu ke dusun-dusun di pedalaman Entikong untuk memberikan penyuluhan dan mengajak bersama-sama menjaga keamanan dari penyelundupan dan gangguan keamanan yang lainnya.
Disinggung soal Polwan, Eeng pun berkomentar. Menurutnya, Polwan yang ada di Polsek Entikong sangat rajin mengikuti PJJ.
“Polwan memang rajin mengikuti PJJ. Maka, nanti direncanakan setiap PJJ harus diikuti satu Polwan. Ini untuk memberikan semangat kepada anak-anak di sana,” ucapnya.
PJJ ini, kata Eeng, dilaksanakan minimal tiga kali setiap bulan. Rencananya, PJJ pekan depan akan dilaksanakan di perbatasan Dusun Gun Jemak, Desa Suruh Tembawang. "Kita akan menginap satu malam disana," tutup Eeng. ***
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taman Makam Pahlawan di Perbatasan Memprihatinkan
Redaktur & Reporter : Soetomo