jpnn.com, BATAM - Jenazah Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus sudah dibawa ke rumah duka, Jalan Kangkung Blok III Nomor 54 Rt 02 Rw 11, Pelita, Lubukbaja, Kamis (14/2) pagi.
Sebelumnya, jenazah penyidik Unit Reskrim Polsek Batuampar itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan autopsi.
BACA JUGA: Bripka Kristian Tembak Kepala Sendiri, Wakapolda Kepri Enggan Komentar
Pantauan Batam Pos, ratusan pelayat dari rekan kepolisian maupun tetangga mulai mendatangi rumah Bripka Poltak sejak pagi. Sementara ibu korban, tampak histeris melihat anaknya yang sudah terbujur kaku di dalam peti mati berwarna putih. Sesekali tangannya mengusap kepala Bripka Poltak.
Istri dan kedua anaknya yang masih kecil juga berada di dekat peti jenazah Bripka Kristian. Tangisan juga tidak dapat dibendung oleh istrinya, Hilda.
BACA JUGA: Dor! Bripka Kristian Tembak Kepala Sendiri di Depan Rekannya
"Kenapa anak ku, ceritakan kepada mamak apa yang sebenarnya terjadi di kantormu siang itu. Bisikin kepada mamak kenapa kayak gini," ujar ibu korban histeris.
Dilanjutkan ibu korban, selama menjadi anggota polisi, Bripka Kristian juga jarang pulang ke rumah beberapa hari untuk melaksanakan tugasnya.
BACA JUGA: Kebijakan Bagasi Berbayar Maskapai Ganggu Pariwisata, Hotel hingga UKM
Bahkan, jika pulang ke rumah dia hanya pulang untuk makan dan mandi. Kemudian pergi lagi melanjutkan pekerjaan di Unit Opsnal.
"Gak percaya aku, kau manusia yang baik anak ku. Ceritakan sama mamak, siapa yang nelepon kau siang itu," lanjut ibu korban di samping peti jenazah anaknya.
Beberapa kali ibu Bripka Kristian juga berusaha membangunkan anaknya. Seakan dia masih belum percaya bahwa anaknya sudah meninggal dunia.
"Bagunlah anak ku, itu teman-teman mu sudah datang semua," sebutnya.
Tidak hanya keluarga korban, beberapa kerabat yang hadir ke rumah duka juga tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Mereka masih mengingat masa-masa saat bersama dengan Bripka Kristian saat masih bertugas di Opsnal Satres Narkoba Polresta Barelang.
Sementara itu, tetangga Bripka Poltak mengaku sempat bertemu dengan Bripka Kristian sebelum dikabarkan meninggal dunia. Yayah mengatakan, saat itu sekitar pukul 12.00 WIB, Bripka Kristian baru saja mengantar istrinya untuk membuat SIM di Polresta Barelang dan mampir di warung Yayah.
"Sebelum berangkat itu dia sempat beli rokok dua bungkus. Saya bilang, tumben berdua? iya pengen mesraan aja,” ujar Yayah mengulang respons korban saat itu.
Tidak lama setelah itu atau sekitar pukul 13.00 WIB, beberapa orang anggota polisi mendatangi warung Yayah untuk menanyakan rumah Bripka Kristian. Kemudian Yayah mendengar bahwa ibu Bripka histeris mendengar bahwa anaknya sudah meninggal dunia.
"Makanya gak nyangka saya, baru satu jam keluar rumah dengar kabar seperti itu. Selama ini harmonis dia kalau sama keluarganya," tuturnya.
Yayah menambahkan, dia sudah mengenal Bripka Kristian sejak dia masih kecil. Saat itu Yayah merupakan tetangga orang tua Bripka Kristian di kawasan Jodoh sebelum digusur dan mendapat tanah kaveling di blok III, Baloi. Bripka Kristian merupakan anak keempat dari enam bersaudara.
"Saya sering juga masakin di rumahnya kalau ada acara di rumahnya. Dia baik-baik aja sama warga di sini, makanya kemarin banyak warga sini yang datang. Saya kenal dia dari kecil, saya sudah kayak anak sendiri juga sama orangtuanya," ceritanya.
Dari informasi yang dihimpun Batam Pos (Jawa Pos Group), rencananya jenazah Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Seitemiang hari ini, Jumat (15/2).
Prosesi pemakaman ini nantinya akan dilakukan secara kepolisian. Sebelum diberangkatkan ke pemakaman, jenazah Bripka Poltak akan menjalani acara serah terima dari keluarga ke polisi.(jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Pelni Naik 100 Persen
Redaktur & Reporter : Budi