jpnn.com, BATAM - Penumpang kapal Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengalami kenaikan hingga 100 persen sejak diberlakukanya sistem bagasi berbayar dan harga tiket yang masih mahal pada beberapa maskapai penerbangan.
Di Kota Batam sudah banyak masyarakat yang mulai beralih menggunakan transportasi laut sebagai sarana transportasi untuk mudik.
BACA JUGA: Di Hari Kasih Sayang, Garuda Indonesia Group Turunkan Tarif Tiket Pesawat
Kepala Kantor PT Pelni Cabang Batam Sugianto mengatakan, sejak free bagasi tersebut dihapuskan, ditambah tiket pesawat yang mahal, itu sangat berpengaruh pada lonjakan penumpang Pelni, biasa penumpang tujuan Jakarta hanya 100-200 orang sekarang naik 400-500 orang sedangkan untuk penumpang tujuan Belawan yang biasanya 600-700 sekarang bisa mencapai 1500-1700.
"Memang sangat berpengaruh pada lonjankan penumpang pelni," katanya, Senin (11/2).
BACA JUGA: Kapal Harus Bayar Pajak Antidumping, Pengusaha Shipyard Protes
Lanjutnya menjelaskan,lonjakan penumpang sendiri mulai terasa terlihat pada akhir Januari 2019 kemaren, karena masyarakat yang merasa kesulitan untuk membeli tiket mahal.
"Sehingga mereka lebih memilih menggunakan kapal pelni, karena harganya jauh lebih murah," ujarnya.
BACA JUGA: KPPU Selidiki Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat
Meski demikian, lonjakan yang terjadi di Pelni hanya pada penumpang saja, sedangkan untuk pengiriman barang atau cargo masih normal.
"Kalau kargo belum ada lonjakan, masih normal seperti biasa," ucapnya.
Selain itu, dia menyebutkan Pelni masih menerapkan ketentuan bagasi lama , dengan free bagasi 50 Kilogram (Kg) kepada setiap penumpang, dan jika melebihi ketentuan maka tetap akan dikenakan biaya tambahan sesuai aturan yang telah ditetapkan.
"Dari dulu memang begitu, belum ada perubahan baik itu ukuran maupun harga masih sama," kata dia.(leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Tiket Pesawat Mahal, Pelaku Pariwisata Gelar Pawai Keprihatinan
Redaktur & Reporter : Budi