JAKARTA - Mabes Polri bersikap dingin terhadap rencana pengunduran diri Briptu Norman "Chaiya" Kamaru dari Korps BhayangkaraBesok (Senin 19/09) rencananya orang tua Norman akan menemui Kapolri Jenderal Timur Pradopo
BACA JUGA: Ketemu Pria Nakal, Bisa Picu Kejahatan
"Saya diajak untuk mendampingi tapi karena ada agenda lain belum bisa janji," ujar pengacara Farhat Abbas di Jakarta kemarin (17/09)Farhat selama ini dekat dengan keluarga Briptu Norman Kamaru
BACA JUGA: Tim Analisis KPK Diminta Tidak Mendompleng
Pengacara yang sekarang sedang sibuk mendampingi tersangka kasus korupsi di Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu juga pernah membuatkan Norman lagu dan membantu memproduksinya di dapur rekamanKeluarga Norman sekarang berada di Bogor setelah terbang dari Gorontalo
BACA JUGA: IPW Nilai Elit KPK Makin Aneh
Mereka berupaya berdialog dengan Kapolri dan akan menyerahkan surat pengunduran diri resmi dari dinas kepolisian.Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengaku belum mendengar rencana Norman atau keluarganya menghadap pimpinan tertingi Polri"Sebenarnya cukup di tingkat Polda saja, ada mekanisme disanaTidak semua harus ke Mabes," katanya
Mantan Kapolda Jatim itu mempersilahkan Norman menetapkan pilihan jalan hidupnya"Itu tergantung yang bersangkutanYang jelas bagi setiap anggota Polri aktif terikat dengan aturan dank ode etik tanpa pandang bulu," katanya
Bukankah dulu pernah ada rencana merekrut Norman sebagai staf di Mabes - "Oh tidak, itu wacana di luar sajaPenempatan personel ka nada prosedurnya yang baku, tidak bisa langsung," kata Anton.
Briptu Norman Kamaru tenar sejak rekaman lip sync Chaiya Chaiya ala Syahrul Khan di youtube diekspose media pada April 2011 laluSetelah tampil di televisi, Norman lantas kebanjiran orderBulan-bulan pertama Norman di Jakarta didampingi oleh Kasat Brimob Polda Gorontalo AKBP Anang Sumpena dan Kabagpenum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar
Norman juga sempat diundang bernyanyi di Mabes PolriSaat itu, Norman duduk satu meja dengan Kadivhumas Polri rjen Anton Bachrul Alam dan menyanyikan Chaiya Chaiya
Namun, setelah laris order, Norman rupanya sering lupa minta ijinPada 8 Juli 2011 dia dijemput tim pengamanan internal (Paminal) Provos Polri saat sedang syuting bersama pesulap Dedy CorbuzierRupanya, Norman tidak minta ijin pimpinanDia lalu dipulangkan ke Gorontalo dan hanya diberi sanksi teguran
Tapi, pada 8 September 2011 lalu, Norman kembali bermasalah dengan provos PolriSaat sedang syuting video klip di Kotamobagu Sulawesi Utara , Norman kembali "diamankan"Lagi, lagi, tersandung masalah perijinan
Puncaknya, Jumat 16 September 2011 lalu Norman menyatakan akan mundur sebagai polisi di GorontaloNamun, secara resmi, surat permohonannya akan disampaikan langsung ke Mabes Polri
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Police Watch Neta Sanusi Pane menilai Norman ibarat habis manis sepah dibuang"Dulu digunakan untuk angkat citra Polri, sekarang mau mundur langsung diperbolehkan," katanya
Aktivis yang menulis buku "Jangan Bosan Kritik Polisi" itu menilai sikap Norman muncul karena tekanan dari atasan"Dia juga tidak ingin melanggar janji dengan pihak lain, sementara untuk perijinan dan sebagainya mungkin saja dipersulit," katanya(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reshuffle Kabinet, SBY Harus Dengarkan Publik
Redaktur : Tim Redaksi